Sejarah Keyakinan Terhadap Roh Nenek Moyang
4/ 5 stars - "Sejarah Keyakinan Terhadap Roh Nenek Moyang" Masyarakat Indonesia telah bermukim di nusantara semenjak usang dan dalam perkembangannya mempunyai bermacam-macam kepercayaan. Perkembanga...

Sejarah Keyakinan Terhadap Roh Nenek Moyang



Masyarakat Indonesia telah bermukim di nusantara semenjak usang dan dalam perkembangannya mempunyai bermacam-macam kepercayaan. Perkembangan sistem kepercayaan pada masyarakat Indonesia berawal dari kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan. Masyarakat di mas berburu da mengumpulkan kuliner selalu hidup berpindah-pindah untuk mencari daerah tinggal yang sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dalam perkembangannya mereka mulai usang berdiam alias tinggal pada suatu lokasi. Tempat tinggal mereka bermacam-macam, mulai dari goa, hutan sampai pinggir sungai. Saat ini sanggup ditemukan beberapa bekas jejak kebudayaan mereka zaman dahulu menyerupai kubur kerikil di goa. Dari hasi lpenemuan itu sanggup diketahui bahwa pada masa itu insan sudah mempunyai pandangan tertentu terkait kematian. Masyarakat sudah mengenal penghormatan terhadap orang yang meninggal.
Masyarakat Indonesia telah bermukim di nusantara semenjak usang dan dalam perkembangannya memi Sejarah Kepercayaan Terhadap Roh Nenek Moyang
Kubur kerikil Toraja
Manusia mulai mempunyai suatu pandangan bahwa hidup tidak hanya berhenti sesudah orang itu meninggal. Orang yang meninggal dianggap pergi ke suatu alam yang lebih baik dan masih sanggup berkomunikasi dengan orang yang masih hidup di dunia. Bahkan kalau orang yang mati itu yakni orang kuat maka diusahakan semoga selalu ada korelasi untuk dimintai nasehat atau derma kalau ada kesulitan di dunia. Inti kepercayaan terhadap roh nenek moyang terus berkembang dari zaman ke zaman dan secara umum dilakukan oleh setiap masyarakat di dunia.

Manusia mulai berfikir bahwa orang yang meninggal berbeda dengan orang yang masih hidup. Pada orang yang meninggal ada sesuatu yang pergi dan sesuatu itu dinamakan roh. Penguburan kerangka insan dalam goa merupakan wujud penghormatan kepada orang meninggal atau roh. Menurut hasil peninggalan budaya semenjak masa bercocok tanam berupa bangunan megalitik dengan fungsinya sebagai daerah pemujaan roh nenek moyang, maka diketahui bahwa masyarakat di masa itu sudah menghormati orang yang sudah meningggal. Disamping kuburan ditemukan bekal kubur yang dimaksudkan untuk bekal ke alam lain. Dengan begitu sanggup disimpulkan bahwa sebelum dampak Hindu Budha masuk, masyarakat Indonesia telah menawarkan penghormatan dan pemujaan kepada nenek moyang. Hingga sekarang beberapa suku di Indonesia masih menganut kepercayaan terhadap nenek moyang menyerupai Toraja, Dani, sampai Badui.