Sebelum kita memasuki pembahasan soal latihan, terlebih dahulu kita akan memahami : apa itu kuat arus, beda potensial, hambatan listrik serta juga "Hubungan antara Kuat Arus, Beda Potensial dan Hambatan Listrik".
Apa itu Kuat Arus ?
Kuat arus menyatakan banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar pada satu detik. Satuan kuat arus listrik adalah ampere (A) dan dilambangkan dengan huruf (I).Pada sebuah rangkaian listrik jika terdapat satu coulomb elektron yang melewati rangkaian tersebut dalam waktu satu detik, maka rangakaian tersebut akan memiliki arus satu ampere. Ketika setiap detiknya terdapat dua coulomb maka memiliki besar dua ampere, jika setiap detiknya terdapat tiga coulomb maka arusnya memiliki besar tiga ampere. Jadi dalam hal ini dapat diamati bahwa satu ampere itu sama dengn satu coulomb (1 ampere = 1 coulomb) untuk setiap satu satuan waktu (detik).
Dengan demikian kita dapat merumuskan persamaan kuat arus dengan waktu dan muatan yang secara matematis ditulis sebagai berikut :
I =
q t
Dimana :
- I adalah kuat arus listrik (Ampere)
- q adalah muatan listrik (Coulomb)
- t adalah waktu(sekon/s))
Apa itu Beda Potensial
Beda potensial adalah selisih tegangan yang terdapat diantara ujung-ujung penghantar yang teraliri arus listrik. Besarnya beda potensial yang terdapat pada rangkaian listrik akan mempengaruhi kuat arus listrik yang mengalir.Misalkan kita memiliki potensial VA pada titik A dan memiliki potensial VB di titik B, maka rumus beda potensial kedua titik tersebut adalah ( dari titik A ke titik B) :
VAV = VB - VA
Hambatan Listrik
Hambatan listrik yang biasa disebut dengan resistansi adalah sesuatu yang bersifat menahan aliran listrik. Jika ditilik pengertian hambatan listrik yang dihubungkan dengan kuat arus dan beda potensial, maka hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya, dimana satuan hambatan listrik adalah Ohm.Secara matematis, hubungan antara hambatan listrik dengan arus listrik dan beda potensial dapat dirumuskan dengan persamaan :
R =
V I
Dimana :
- I adalah kuat arus listrik (Ampere)
- R adalah hambatan listrik (ohm)
- V adalah beda potensial (volt)
1. Rangkaian Seri
Rangkaian Seri adalah rangkaian listrik yang tersusun dari hambatan listrik yang di susun sejajar atau seri seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini :Untuk menghitung jumlah hambatan total pada rangkaian seri (seperti gambar di atas), maka rumusnya adalah :
Rtotal = R1 + R2 + R3 .....+ Rn
Misalkan kita memiliki dua hambatan R1 dan R2 disusun seri seperti gambar di bawah ini :
Berdasarkan gambar rangkaian listrik diatas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa :
I1 = I2 = Itotal (arusnya sama )
V1 + V2 = Vtotal
Rtotal = R1 + R2
Untuk mencari tegangan pada masing-masing hambatan :
V1 =
V2 =
V1 + V2 = Vtotal
Rtotal = R1 + R2
Untuk mencari tegangan pada masing-masing hambatan :
V1 =
R1 Rtotal
. VSumber V2 =
R2 Rtotal
. VSumber 2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Seri adalah rangkaian listrik yang tersusun dari hambatan listrik yang disusun dengan tidak sebaris, dimana input untuk setiap komponen semuanya adalah dari sumber yg sama seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini :Persamaan matematis dalam menghitung jumlah hambatan total pada rangkaian paralel (seperti gambar di atas), rumusnya adalah :
1 Rtotal
= 1 R1
+ 1 R2
+ 1 R3
... + 1 Rn
Misalkan kita memiliki dua hambatan R1 dan R2 disusun paralel seperti gambar di bawah ini :
Berdasarkan gambar rangkaian listrik (rangkaian paralel) diatas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa :
I1 + I2 = Itotal
V1 = V2 = Vtotal (tegangannya sama )
Untuk mencari arus pada masing-masing hambatan :
I1 =
I2 =
V1 = V2 = Vtotal (tegangannya sama )
1 Rtotal
= 1 R1
+ 1 R2
Untuk mencari arus pada masing-masing hambatan :
I1 =
R2 R1 + R2
. ITotal I2 =
R1 R1 + R2
. ITotal 3. Hambatan pada Kawat Penghantar
Kawat penghantar yang digunakan pada kawat listrik memiliki hambata, meskipun nilainya kecil. Hambatan pada kawat dipengaruhi oleh:a. Panjang kawat (l)
b. Luas penampang kawat (A)
c. Hambatan jenis kawat (ρ)
d. Perubahan suhu pada kawat (ΔT)
Secara matematis, persamaan hambatan listrik pada suatu kawat penghantar dapat ditulis menjadi persamaan :
R = ρ
l A
Dimana :
- ρ adalah Hambatan jenis kawat (ohm meter)
- R adalah hambatan listrik (ohm)
- l adalah panjang kawat (m)
- A adalah luas penampang kawat (m2)
Untuk mencari hubungan hambatan listrik dengan perubahan suhu, persamaan matematisnya ditulis sebagai berikut :
R = R0(1 + α . ΔT)
Dimana : - R0 adalah hambatan listrik awal (ohm)
- R adalah hambatan listrik (ohm)
- α adalah koefisien suhu hambatan (oC)
- ΔT adalah perubahan suhu pada kawat (oC)
Latihan Soal Hambatan Listrik
Soal No.1Berapakah hambatan sebuah kawat besi yang memiliki panjang 0,5 cm, dan luas 1,3 x 10-2 cm2. Jika hambatan jenis kawat besi tersebut 9,7 x 10-8 Ohmmeter?
Pembahasan
R = ρ
R = 9,7x10-8 .
l A
R = 9,7x10-8 .
0,5x10-2 1,3x10-6
= 0,037 OhmSoal No.2
Lilitan kawat mempunyai hambatan 25 Ohm pada suhu 35oC, sedangkan pada suhu 50oC hambatannya menjadi 25,17 Ohm. Berapakah koefisien hambatan suhu jenisnya?
Pembahasan
R = R0(1 + α . ΔT)
25, 17 = 25(1 + α . 15)
1,0068 = 1 + 15α
0,0068 = 15α
α = 4,5 x 10-4
Sehingga koefisien hambatan suhu jenisnya adalah 44,5 x 10-4 oC
25, 17 = 25(1 + α . 15)
1,0068 = 1 + 15α
0,0068 = 15α
α = 4,5 x 10-4
Sehingga koefisien hambatan suhu jenisnya adalah 44,5 x 10-4 oC
Soal No.3
Dua buah resistor masing-masing 6 Ohm dan 3 Ohm disusun seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan 12 Volt. Tentukan :
a. hambatan total
b. tegangan pada masing-masing hambatan.
Pembahasan
a. Hambatan total
Rtotal = R1 + R2
Rtotal = 6 + 3 = 9 Ohm
Jadi hambatan totalnya 9 Ohm
b.Tegangan pada masing-masing hambatan
V1 =
V1 =
V2 =
V2 =
Sumber https://bfl-definisi.blogspot.com/Rtotal = R1 + R2
Rtotal = 6 + 3 = 9 Ohm
Jadi hambatan totalnya 9 Ohm
b.Tegangan pada masing-masing hambatan
V1 =
R1 Rtotal
. VSumber V1 =
6 9
. 12 = 8 Volt V2 =
R2 Rtotal
. VSumber V2 =
3 9
. 12 = 4 Volt