Teori Terbentuknya Watu Bara Dan Pemanfaatannya
4/ 5 stars - "Teori Terbentuknya Watu Bara Dan Pemanfaatannya" Ada banyak jenis materi galian komersial di permukaan bumi dan sanggup dimanfaatkan bagi kehidupan. Barang tambang ialah sumber daya alam, ...

Teori Terbentuknya Watu Bara Dan Pemanfaatannya



Ada banyak jenis materi galian komersial di permukaan bumi dan sanggup dimanfaatkan bagi kehidupan. Barang tambang ialah sumber daya alam, baik berupa bukan mineral, mineral logam, maupun  mineral  bukan  logam  yang  berasal  dari  dalam  bumi  dan  bersifat  tidak  sanggup diperbarui alasannya ialah pembentukannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Salah satu jenis materi galian komersial ialah batubara. Batu  bara merupakan  batuan  sedimen  yang  dapat  terbakar.  Batu  bara  berasal  dari pembusukan  tumbuhan  rawa  dengan  unsur  pembentuk  berupa  karbon,  hidrogen,  dan oksigen. Proses dari pembentukannya terdiri atas dua tahap berikut. 

a. Tahap biokimia (penggambutan)
Sisa tumbuhan rawa mengalami pembusukan (dekomposisi) oleh mikroba anaerob (bakteri yang sanggup hidup tanpa oksigen). Kemudian tertimbun oleh lapisan sedimen berupa batu, kerikil,  pasir,  liat,  dan  lumpur  sehingga  unsur  hidrogen  dan  oksigennya  menguap  dan sisanya  memadat  (kompaksi)  menjadi  gambut.  Gambut  adalah  pembusukan  tumbuhan rawa yang memadat dan masih sanggup dikenali sebagai sisa tumbuhan.

b. Tahap geokimia (pembatubaraan)
Oleh alasannya ialah waktu yang lama, suhu yang tinggi dan tekanan sedimen yang besar, unsur hidrogen dan oksigennya terus berkurang dan unsur karbon gambut makin besar sehingga membentuk  batu  bara  dalam  berbagai  tingkatan  kualitas.  Perubahan  waktu,  suhu,  dan tekanan mengubah bentuk kerikil bara dengan urutan sebagai berikut. 
Ada banyak jenis materi galian komersial di permukaan bumi dan sanggup dimanfaatkan bagi kehid Teori Terbentuknya Batu Bara dan Pemanfaatannya
Urutan pembentukkan kerikil bara
Gambut (peat) →batu bara muda (lignit) →batu bara subbitumen →batu bara bitumen → antrasit. 

Lokasi Keterdapatan Batu Bara
a. Teori In-situ
Menurut  teori  ini,  batu  bara  terbentuk  di  tempat  tumbuhan  itu  berada,  yaitu  rawa-rawa atau danau pada hutan basah. Tumbuhan yang mati pribadi tenggelam, kemudian mengalami pembusukan tidak tepat hingga menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen organik, kemudian menjadi kerikil bara. Ciri-cirinya ialah sebagai berikut.
1) Lapisan kerikil bara tebal.
2) Kualitasnya bagus.
3) Penyebarannya luas.
4) Daerah  persebaran,  di  antaranya  Ombilin  (Sumatra  Barat),  Bukit  Asam  (Sumatra
Selatan), Kota Baru (Kalimantran Selatan), dan Sungai Berau (Kalimantan Timur)
Ada banyak jenis materi galian komersial di permukaan bumi dan sanggup dimanfaatkan bagi kehid Teori Terbentuknya Batu Bara dan Pemanfaatannya
Genesa keterdapatan kerikil bara
b. Teori drift
Menurut teori ini, kerikil bara terbentuk di daerah yang bukan merupakan asal tumbuhan. Tumbuhan yang mati mengalami pembusukan hingga menjadi gambut (peat) kemudian mengalami   transportasi   (pengangkutan)   oleh   air   dan   terakumulasi   (menumpuk)   di suatu  tempat,  lalu  tertimbun  oleh  lapisan  sedimen  hingga  mengalami  pembatubaraan (coalification). Ciri-cirinya ialah sebagai berikut.
1) Lapisan kerikil bara tipis.
2) Kualitas kurang anggun alasannya ialah mengandung pasir dan debu pengotor.
3) Penyebarannya sempit tetapi terdapat di banyak tempat.
4) Daerah persebaran di delta-delta sungai Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, dan Papua Barat.
Ada banyak jenis materi galian komersial di permukaan bumi dan sanggup dimanfaatkan bagi kehid Teori Terbentuknya Batu Bara dan Pemanfaatannya
Pembentukkan kerikil bara
Pemanfaatan Batu Bara
Berikut ialah manfaat dari kerikil bara.
a. Untuk materi bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dari materi kerikil bara lignit (batu bara cokelat), kerikil bara subbitumen, dan kerikil bara bitumen.
b. Untuk  industri  baja  diperoleh  dari  residu  batu  bara  bitumen  yang  dibuat  kokas (bahan bakar).
c. Untuk  pemanas  ruangan  dari  batu  bara  antrasit  yang  mengandung  karbon hingga 98%.
d. Untuk materi bakar lokomotif uap dan pemanas air dari arang kerikil bara (steam coal).
e. Untuk gabungan pembuatan cat, kain, kertas, sabun, dan sampo dari tar (tir) kerikil bara.
f. Untuk materi bakar industri semen, aluminium, dan sanggup pula dibentuk untuk materi bakar cair menyerupai di Afrika.
g. Untuk  produk  bahan  metanol  serta  garam  amonia  yang  dijadikan  pupuk  amonia
dan materi kimia.