Wudhu: Niat, Doa, Dan Tata Cara
4/ 5 stars - "Wudhu: Niat, Doa, Dan Tata Cara" Wudhu memiliki niat, doa, dan tata cara dalam pelaksanaannya. Wudhu yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehi...

Wudhu: Niat, Doa, Dan Tata Cara



Wudhu memiliki niat, doa, dan tata cara dalam pelaksanaannya. Wudhu yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Itu tiada lain alasannya ia yakni syarat yang harus dilakukan untuk melaksanakan ibadah-ibadah penting dalam Islam, baik yang wajib maupun yang sunah, mirip shalat dan membaca Al-Qur'an. Ini menunjukkan, wudhu sangat penting dalam kehidupan seorang muslim dan muslimah, dan mereka harus mengerti betul bagaimana ia dilakukan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an mengenai kewajiban wudhu: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan shalat, basuhlah wajah dan tangan kalian hingga ke siku, dan usaplah kepala kalian dan (basuhlah) kaki kalian hingga kedua mata kaki." (QS. Al-Maidah: 6)

Hadits Nabi menguatkan sekaligus mengkhususkan perintah dalam ayat ini. Rasulullah bersabda, "Bila seseorang sedang berhadats maka shalatnya tidak akan diterima hingga ia berwudhu," (HR. Imam Muslim). Hadits ini menguatkan, alasannya ia juga menyatakan kewajiban berwudhu, dan mengkhususkan, alasannya ia menyatakan dengan lebih spesifik siapa yang dikenai kewajiban berwudhu, yaitu orang yang hendak shalat namun masih berhadats kecil. Jadi, orang yang hendak shalat Ashar, misalnya, sementara wudhu yang ia kerjakan untuk shalat Dzhuhr belum batal, maka ia tidak terkena kewajiban untuk berwudhu kembali dan boleh pribadi shalat. Meski demikian, ia dianjurkan untuk memperbarui (tajdid) wudhunya. 

Jenis Air untuk Berwudhu

Jenis air yang boleh dipakai untuk berwudhu:
  • Air dari tangki besar atau kolam
  • Air sumur
  • Air hujan
  • Air terjun, taut atau sungai
  • Air dari lelehan salju atau es watu
Jenis air yang dihentikan dipakai untuk berwudhu:
  • Air yang tidak higienis atau ada najis
  • Air sari buah atau pohon
  • Air yang sudah berubah warna, rasa dan anyir dan menjadi pekat alasannya sesuatu telah direndam didalamnya
  • Air dengan jumlah yang sedikit (kurang dari 1000 liter) yang terkena sesuatu yang tidak higienis mirip urin, darah atau minuman anggur atau ada seekor hewan yang mati di dalamnya.
  • Air bekas wudhu bila sedikit, maka dihentikan untuk digunakan, dan termasuk sebagai air yang musta'mal, sebagaimana hadits: Abdullah bin Umar ra. Mengatakan, "Rasulullah SAW sudah bersabda: "Apabila air itu sudah mencapai dua qulah, tidak mengandung kotoran. Dalam lafadz lain: "tidak najis" (HR Abu Dawud, Tirmidhi, Nasa’i, Ibnu Majah).
  • Air yang tersisa setelah hewan haram untuk meminumnya mirip anjing, babi atau hewan mangsa.
  • Air yang tersisa oleh seseorang yang sudah mabuk alasannya khamr (minuman keras) 

Niat Wudhu

 yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara

Niat merupakan salah satu prasyarat sah atau tidaknya suatu amalan atau pekerjaan (ibadah). Niat sanggup diibaratkan sebagai sebuah kunci yang akan membuka pintu-pintu pahala dari Allah swt. , alasannya amalan atau ibadah yang tidak disertai niat, maka yang demikian itu tidak akan mendatangkan pahala dan akibat dari Allah swt. Niat hendaklah ditujukan hanya semata-mata alasannya Allah swt., dan hanya mencari petunjuk dan ridha-Nya. Niat dilakukan pada awal memulai suatu ibadah, dan tempatnya yakni di dalam hati. Adapun mengucapkan atau melafazkan niat, oleh sebagian besar ulama setuju membolehkannya dengan alasan sebagai penuntun dan supaya lebih mantap ketika berniat.

Seseorang yang hendak menunaikan wudhu, namun belum menemukan air serta belum membasuh wajahnya, maka yang demikian tersebut tidak sanggup dinamakan niat, akan tetapi dinamakan 'azam. Niat di dalam wudhu harus dan wajib dilakukan pada ketika (bersamaan) ketika ia membasuh wajahnya untuk pertama kali.

Lafadz Niat Wudhu


 yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara
"Nawaiytu al-wudhu'a lirof'i al-hadasi al-asghori fardhon lillahi ta'ala"
Artinya, "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil fardhu alasannya Allah swt." 

Bacaan Doa-doa Wudhu

Imam Ghazali berkata: "Sesungguhnya bagi setiap orang yang berwudhu dengan membaca doa-doanya, maka pasti wudhunya diterima di sisi Allah SWT. Wudhu itu akan diangkat ke langit dan diletakkan di atas arasy (tempat kemuliaan para malaikat). Dan bergotong-royong para malaikat yang senantiasa membacakan tasbih dan mentaqdiskan Allah, maka semua pahala dari para malaikat akan dituliskan untuk yang berwudhu dengan membaca doa-doanya hingga hari kiamat." 

1. Doa Mencuci Muka

"Ya Allah sinarilah wajahku dengan cahaya-Mu di hari akan bersinar wajah-wajah kekasih-Mu, dan janganlah menghitamkan wajahku dengan kemurkaan-Mu pada hari akan menjadi hitam wajah-wajah musuh-Mu."

2. Doa Mencuci Tangan

Tangan Kanan

 
"Ya Allah berikanlah goresan pena amalku dari sebelah kananku, dan hitunglah amal-ku dengan hitungan yang ringan."

Tangan Kiri

 yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara
"Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari pertolongan buku amalku sebelah kiri atau dari belakang punggungku."

3. Doa Menyapu Sebagian Kepala

"Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepadaku, dan turunkanlah kebenaran-Mu kepadaku, naungilah saya di bawah naungan-Mu pada hari tiada naungan kecuali naungan-Mu."

4. Doa Menyapu Kedua Telinga

 yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara
"Ya Allah, semoga Engkau mengakibatkan saya dari orang-orang yang mendengar nasihat, kemudian mereka mengikuti atas segala kebenarannya. Ya Allah (jadikanlah) pendengaranku sebagai alat (untuk menerima) panggilan nirwana beserta orang-orang yang baik."

5. Doa Menyapu Pundak dan Leher

 yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara
"Ya Allah bebaskanlah pundakku (tubuhku) dari api neraka. Aku berlindung kepada-Mu dari segala rantai dan belenggu (api neraka)."

6. Doa Mencuci Kaki

Kaki Kanan

 yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara
"Ya Allah tetapkanlah kedua telapak kakiku di atas jembatan-Mu pada hari akan tergelincir kaki (orang yang celaka) sehingga terjerumus ke dalam api neraka."

Kaki Kiri

 yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara
"Aku berlindung kepada-Mu dari tergelincir telapak kakiku pada hari akan tergelincir kaki orang-orang munafik ke dalam api neraka."

7. Doa Setelah Wudhu

 yakni cara bersuci yang paling sering dilakukan umat Islam dalam kehidupan sehari Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara
"Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Nabi Muhammad yakni hamba dan utusan-Nya Maha suci Engkau Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Maha suci Engkau ya Allah segala puji bagi-Mu, tiada Tuhan selain Engkau. Aku telah melaksanakan perbuatan jelek dan menzalimi diriku sendiri (karenanya) saya mohon ampun (dari segala dosa) kepada-Mu. Ya Allah saya bertaubat kepada-Mu, ampunilah (dosa)ku, semoga Engkau mendapatkan taubatku, alasannya bergotong-royong Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Allah jadikanlah saya dari sebagian orang-orang yang taubat dan orang-orang yang suci. Jadikanlah saya dari hamba-hamba-Mu yang saleh, jadikanlah saya dari hamba-hamba-Mu yang sabar, banyak bersyukur dan banyak mengingat nama-Mu, serta memahasucikan Engkau di pagi-pagi dan sore-sore."

Tata Cara Wudhu

Lalu, apa saja yang harus dilakukan seseorang semoga wudhunya sempurna? Pada dasarnya, hanya ada enam kewajiban yang harus dipenuhi dalam berwudhu. Lima kewajiban disebutkan dalam ayat di atas, dan satu lagi disebutkan secara umum dalam suatu hadits lain. Jika seseorang sudah melaksanakan enam hal ini, wudhunya sudah sah dan cukup untuk shalat, tapi belum sempurna. Wudhu seseorang dinilai tepat bila ia melaksanakan semua acara wudhu, baik yang wajib maupun yang sunah. Lebih jelasnya, berikut tahapan wudhu yang sempurna.

1. Membaca basmalah

Membaca basmalah, kemudian membaca niat, sambil membasuh dua telapak tangan sebelum memasukkannya ke dalam air. Ketiganya dilakukan bersamaan. Niat inilah yang wajib dilakukan menurut hadits Nabi saw perihal niat, "Sesungguhnya (sahnya) suatu perbuatan itu dengan niat." Sedangkan membaca basmalah dan membasuh kedua telapak tangan hukumnya sunah;

2. Berkumur-kumur.

Kesunahan kumur-kumur sudah didapat hanya dengan satu kali memasukkan air ke dalam verbal kemudian mengeluarkannya kembali. Namun, berkumur yang tepat gres didapat dengan mengocok air di dalam verbal dan di tenggorokan kemudian mengeluarkannya kembali. Lebih tepat lagi bila itu dilakukan tiga kali. Dalam suatu hadits, Nabi saw bersabda, "Kalau kamu berwudhu maka berkumurlah dan hiruplah air dengan keras ke dalam hidungmu, kecuali bila kamu berpuasa,"' (HR. Imam Abu Daud dan Imam al-Hakim);

3. Menghirup air ke dalam hidung.

Hukum dan caranya sama dengan berkumur;

4. Membasuh wajah.

Batas wajah yakni antara kawasan tumbuhnya rambut kepala dan ujung dagu serta antara dua telinga. Semua itu dan apa saja yang tumbuh di cuilan tersebut harus dibasuh. Jadi, rambut semacam kumis, jenggot, alis, dan jambang juga harus terkena air basuhan. Jika rambut-rambut ini tebal maka cukup dibasuh dari luar saja, dan tidak harus berair hingga ke akar. Untuk itu, disunahkan menyela-nyelai rambut wajah yang tebal itu semoga juga terkena air wudhu;

5. Membasuh kedua tangan

Membasuh kedua tangan, mulai dari ujung jari, termasuk juga kuku, hingga kedua siku. Seperti dalam hadits di atas, ajun disunahkan dibasuh terlebih dahulu, kemudian tangan Juga disunahkan masing-masing dibasuh sebanyak tiga kali. Di samping itu, disunahkan juga menyela-nyelai jemari tangan semoga air gampang merata;

6. Mengusap sebagian dari kepala

Mengusap sebagian dari kepala. Jadi, tidak semua cuilan kepala atau rambut harus diusap. AI-Mughirah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah berwudhu dan mengusap ubun-ubunnya dan epilog kepalanya. Meski demikian, mengusap seluruh kepala atau rambut itu disunahkan. Abdullah bin Zaid dan sekelompok sahabat Rasulullah saw meriwayatkan bahwa Rasulullah saw mengusap seluruh kepalanya dengan kedua tangannya. Beliau mulai mengusapkan kedua tangan dari cuilan depan kepala hingga ke cuilan belakang, kemudian mengembalikannya lagi ke cuilan depan. Di samping itu, mengusap sunah dilakukan sebanyak tiga kali;

7. Mengusap Telinga

Mengusap cuilan luar dan dalam kedua indera pendengaran dengan air yang gres (bukan air sisa membasuh kepala). Ini alasannya ada hadits bahwa Rasulullah saw ketika berwudhu, "...mengusap kedua te-linganya, dan mengambil air gres untuk keduanya, dan dia memasukkan dua jarinya ke dua lubang telinganya." (Hadits diriwayatkan di antaranya oleh Imam al-Tirmidzi dan Imam al-Nasa’i);

8. Membasuh kedua kaki

Membasuh kedua kaki hingga ke dua mata kaki. Disunahkan membasuh sebanyak tiga kali dan menyela-nyelai jari-jari kaki;

9. Bersyahadat

Membaca dua kalimat syahadat setelah wudhu. Sayyidina Umar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Siapa dari kalian berwudhu dan ia sempurnakan wudhunya, kemudian ia berkata, Aku bersaksi bahwa tiada dewa selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah; maka delapan pintu nirwana dibuka untuknya. la boleh masuk dari mana pun ia mau." (HR. Imam Muslim);

10. Shalat sunah

Shalat sunah yang amat dianjurkan (sunah muakkadah) dua rakaat setelah wudhu. Seperti disebutkan dalam hadits, bila seseorang melaksanakan shalat tersebut dengan khusyuk maka dosanya di masa kemudian diampuni oleh Allah SWT.

Sekian uraian perihal Wudhu: Niat, Doa, dan Tata Cara, semoga kita sanggup mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amiin.

Sumber http://ilmusiana.blogspot.com/