Isi Perjanjian Linggarjati, Renville, Roem Royen dan KMB
4/ 5 stars - "Isi Perjanjian Linggarjati, Renville, Roem Royen dan KMB" Perjanjian Linggarjati, Renville, Roem Royen dan Konferensi Meja Bundar - Dalam tutorial mata pelajaran sejarah kali ini, kita akan menye...

Isi Perjanjian Linggarjati, Renville, Roem Royen dan KMB



Perjanjian Linggarjati, Renville, Roem Royen dan Konferensi Meja Bundar - Dalam tutorial mata pelajaran sejarah kali ini, kita akan menyebutkan satu-persatu isi dari masing-masing perjanjian yang begitu penting bagi Indonesia, dimana perjanjian tersebut adalah : Linggarjati, Renville, Roem Royen dan Konferensi Meja Bundar.

Walaupun bangsa Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, namun masih banyak tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dimana berkali-kali Indonesia harus melakukan perundingan dalam beberapa perjanjian guna mendapatkan pengakuan kedaulatan secara penuh.

Nah dalam materi kali ini akan dipaparkan masing-masing isi perjanjian yang diikuti oleh Indonesia.


PERJANJIAN LINGGARJATI (15 November 1946 - 25 Maret 1947) :

Adapun isi dari perjanjian linggarjati adalah :
  1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
  2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
  3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
  4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth /Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.


PERJANJIAN RENVILLE (8 Desember 1947 - 17 Januari 1948) :

Adapun isi dari perjanjian renville adalah :
  1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia.
  2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda.
  3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia di   Yogyakarta.

PERJANJIAN ROEM-ROIJEN (14 April 1949 - 7 Mei 1949) :

Adapun isi dari perjanjian roem-roijen adalah :
  1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya.
  2.  Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar.
  3. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
  4. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang.

KONFERENSI MEJA BUNDAR (23 Agustus 1949 - 2 November 1949) :

Adapun isi dari konferensi meja bundar adalah :
  1. Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat negara terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian dari serah terima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.
  2. Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan monarch Belanda sebagai kepala negara.
  3. Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.

Sumber https://bfl-definisi.blogspot.com/