Memaknai Arti Dari Semboyan Tut Wuri Handayani
4/ 5 stars - "Memaknai Arti Dari Semboyan Tut Wuri Handayani" Sebagai seorang pendidik termasuk guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, Dinas Pendidikan termasuk Kemendikbud niscaya sudah tidak abnorma...

Memaknai Arti Dari Semboyan Tut Wuri Handayani



Sebagai seorang pendidik termasuk guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, Dinas Pendidikan termasuk Kemendikbud niscaya sudah tidak abnormal lagi dengan kata Tut Wuri Handayani. Marilah kita Memaknai Arti Dari Semboyan Tut Wuri Handayani.

 Dinas Pendidikan termasuk Kemendikbud niscaya sudah tidak abnormal lagi dengan kata Tut Wuri Ha Memaknai Arti Dari Semboyan Tut Wuri Handayani
Tut Wuri Handayani
Kalau kita perhatikan aneka macam gambar atau lambang semboyan baik di topi dan dasi seragam sekolah, atau pun di dinding sekolah sering kita melihat ada logo Tut Wuri Handayani. Tertulis rapi lewat benang bordir berwarna emas. Ya, itulah semboyan pendidikan Indonesia.

Untaian kalimat gampang sekali terngiang dalam ingatan, tetapi tahukah kau apa makna dari semboyan tersebut?

Tut Wuri Handayani merupakan salah satu dari tiga prinsip filosofi kepemimpinan yang di ajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.

 Dinas Pendidikan termasuk Kemendikbud niscaya sudah tidak abnormal lagi dengan kata Tut Wuri Ha Memaknai Arti Dari Semboyan Tut Wuri Handayani
Ki Hajar Dewantara
"Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani". Secara keseluruhan semboyan tersebut menanamkan sifat kepemimpinan yang saling bersinergi antara yang memberi teladan dan yang memperhatikan. Prinsip tersebut ditujukan pada guru selaku seseorang yang memimpin siswanya.

Ing ngarso sung tulodo, artinya yang di depan memberi contoh. Maksudnya, orang bau tanah memberi tauladan atau teladan yang baik bagi anak­anak. Dalam kalimat ini Ki Hajar ingin mengingatkan, bahwa anak­anak selalu berguru melalui apa yang contohkan orang di depan.

Ing madyo mangun karso, artinya yang di tengah membangun. Maksudnya semua yang terlibat di dalamnya terbangun memberi ide, penemuan dan dukungan. Madyo atau tengah, dimaksudkan untuk siswa, orang bau tanah dan juga guru. Ketiganya harus aktif mendukung, biar situasi berguru menjadi kondusif.

Tut wuri handayani, artinya yang di belakang memberi dorongan. Maksudnya siapa saja yang di belakang ikut mendorong terwujudnya pendidikan yang dibutuhkan. Tidak menghalangi dan selalu memberi motivasi.

Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh penggiat pendidikan yang selalu menanamkan sekolah sebagai daerah yang menyenangkan bagi anak­anak. Sebab itulah ia mendirikan taman siswa,taman berguru yang merupakan sekolah yang menyenangkan biar anak­anak tidak takut kembalike sekolah.

Hingga ketika ini filosofi Tut wuri terus dipegang sebagai dasar pendidikan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara.
Jayalah pendidikan Indonesia.

Sumber https://bloggoeroe.blogspot.com/