Pengertian Dan Konsep Supervisi Kelas Kurikulum 2013
4/ 5 stars - "Pengertian Dan Konsep Supervisi Kelas Kurikulum 2013" Pengertian supervisi secara etimologis berdasarkan Ametembun (1993), menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya, supervisi terdir...

Pengertian Dan Konsep Supervisi Kelas Kurikulum 2013



Pengertian supervisi secara etimologis berdasarkan Ametembun (1993),
menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya, supervisi terdiri dari dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari pengertian tersebut, bahwa seorang supervisor memiliki kedudukan atau posisi lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya yaitu melihat, memeriksa atau mengawasi orang-orang yang disupervisi.

Supervisi akademik yaitu serangkaian kegiatan membantu guru menyebarkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989 & Glickman, et al., 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari evaluasi kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi mudah evaluasi kinerja guru dalam supervisi akademik yaitu melihat kondisi faktual kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, contohnya apa yang bahu-membahu terjadi di dalam kelas?, apa yang bahu-membahu dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan acara di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan siswa?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya? Berdasarkan balasan terhadap pertanyaan- pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran. 
Pengertian supervisi secara etimologis berdasarkan Ametembun  Pengertian dan Konsep Supervisi Kelas Kurikulum 2013
Supervisi penting bagi pendidik dan siswa
Selain itu, kegiatan supervisi pembelajaran harus membantu guru semoga bisa melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas dan sanggup meningkatkan hasil berguru siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan mandiri. Hal ini senada dengan pendapat Spears (1953) yang menyatakan bahwa supervisi pembelajaran merupakan “...the process of bringing about improvement in instruction by working with people who are helping the pupils. It is a process of stimulating growth and a means of helping teachers to help themselves....” Artinya, bahwa supervisi pembelajaran merupakan proses mengupayakan peningkatan proses pembelajaran melalui kerjasama dengan orang yang membimbing siswa, proses melaksanakan stimulasi perkembangan, dan sebagai media bagi guru untuk memperbaiki diri. Dengan demikian, supervisi pembelajaran lebih menekankan pada memberi dorongan perbaikan berdikari guru dalam meningkatkan proses pembelajaran.

Fungsi dukungan dalam supervisi pembelajaran yaitu menyediakan bimbingan profesional dan pinjaman teknis pada guru untuk meningkatkan proses pembelajaran. Logikanya, dengan mengajar lebih baik berarti membantu siswa untuk berguru lebih bermakna, lebih berkualitas, lebihcepat, lebih mudah, lebih menyenangkan, lebih banyak, lebih aplikatif dan efektif. Merujuk dari uraian pendapat di atas dalam panduan ini secara operasional yang dimaksud dengan supervisi akademik yaitu kegiatan training dengan memberi pinjaman teknis kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Gambar: disini