Pengertian Likuifaksi Pasca Gempa Tektonik
4/ 5 stars - "Pengertian Likuifaksi Pasca Gempa Tektonik" Beberapa waktu kemudian Indonesia dilanda fenomena gempa tektonik di Palu yang memicu terjadinya fenomena tsunami dan likuifaksi. Likuifaks...

Pengertian Likuifaksi Pasca Gempa Tektonik



Beberapa waktu kemudian Indonesia dilanda fenomena gempa tektonik di Palu yang memicu terjadinya fenomena tsunami dan likuifaksi. Likuifaksi di Palu menciptakan satu desa terkubur bersama penduduknya. Lalu menyerupai apa sih likuifaksi itu dan bagaimana cara mengetahui suatu kawasan itu terancam likuifaksi atau tidak?.

Likuifaksi intinya terjadi ketika getaran tekanan air dalam tanah mengakibatkan partikel tanah kehilangan daya kontak/cengkeram satu sama lain. Dampak likuifaksi ini yaitu tanah akan berperilaku menyerupai cairan dan mempunyai ketidakmampuan mendukung berat tubuh sehingga bisa meluncur menuruni lereng yang tidak curam. Kondisi likuifaksi ini bersifat sementara dan paling banyak dipicu gempa bumi yang mengakibatkan bergetarnya air di dalam pori-pori tanah. Likuifaksi sanggup terjadi dikarenakan 3 faktor berikut:

1. Tanah jenuh akan air
2. Getaran yang kuat
3. Jenis tanah halus, atau sedimen tidak kompak
Beberapa waktu kemudian Indonesia dilanda fenomena gempa tektonik di Palu yang memicu terjadin Pengertian Likuifaksi Pasca Gempa Tektonik
Likuifaksi mengubur desa beserta penduduknya
Lalu bagaimana bersama-sama likuifaksi terjadi di Palu?
Daerah bersahabat Teluk atau tanah rawa yang dikeruk atau mengalami reklamasi lahan paling rentan terhadap pencairan likuifaksi, berdasarkan Badan Pertanahan Amerika jenis tanah halus, berpasir sangat rentan dilanda likuifaksi.

Pencairan tanah telah diamati selama gempa-bumi besar lainnya, menyerupai ketika gempa bumi Loma Prieta 1989 di California, atau selama tahun 1948 di Fukui Jepang, dimana sekitar 67.000 rumah rusak dan lebih dari 3.000 orang tewas. 

Kondisi fisik kota Palu sangat memicu terhadap likuifaksi sebab lokasi kota di tepi pantai, di ujung teluk dan dikelilingi delta sungai. Beberapa video amatir memperlihatkan bahwa bangunan bahkan bergerak menyerupai di atas sungai dengan gelombang-gelombang tanah berlumpur menerjang dengan kuat, sangat mengerikan sekali.

Secara geologi Palu berada pada kawasan Sesar Palukoro yang memang berpotensi untuk dilanda pergerakan. Riset geologi menemukan bahwa tanah di wilayah Palu bertipe sedimen aluvial periode kuarter. Lapisan berpasir sekitar 1-7 m diikuti lapisan geluh di bawah dan terakhir tanah liat. Tingkat air tanah dalam kategori dangkal (< 12 m dari permukaan). Daerah terdampak likuifaksi Balaroa awalnya yaitu rawa namun disulap jadi kota. Membangun fondasi pada tipe tanah berpasir ini sangat tidak dianjurkan sebab rawan likuifaksi dan alhasil hal tersebut terjadi. Gambar: disini