Virus Zika: Dampak, Gejala, Pengobatan
4/ 5 stars - "Virus Zika: Dampak, Gejala, Pengobatan" Dunia kesehatan Indonesia belakangan ini dibentuk ramai oleh munculnya Virus Zika yang ditengarai beredar di Indonesia. Temuan Virus Zika ...

Virus Zika: Dampak, Gejala, Pengobatan



Dunia kesehatan Indonesia belakangan ini dibentuk ramai oleh munculnya Virus Zika yang ditengarai beredar di Indonesia. Temuan Virus Zika ini pertama kali diungkap oleh Deputi Direktur Eikjman Institute, Dr. Herawati Sudoyo Ph.D. Lembaga tersebut mengindentifikasi bahwa pada awal semester 2015 lalu, Virus Zika berhasil menyebar di daerah Jambi di Pulau Sumatera.

Temuan ini sangat menggegerkan, mengingat virus Zika biasanya hanya menyebar di area pasifik dan daerah Afrika. Baru kali ini Virus Zika ditemukan di daerah Asia Tenggara. Seperti apa bahwasanya Virus Zika tersebut dan apa jawaban yang muncul jikalau terjadi serangan infeksi Virus Zika?

Apa itu Virus Zika?

Virus Zika ialah salah satu jenis virus yang cara penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Virus ini berasal dari kelompok arbovirus dan mempunyai kesamaan dengan virus dengue. Virus Zika merupakan anggota family dari virus penyebab penyakit kuning, chikungunya, dan demam berdarah. Virus Zika yang telah menjangkiti korban akan mengatakan tanda-tanda menyerupai ruam di lengan atas, leher, wajah, dan sakit kepala. Selanjutnya, tanda-tanda yang dirasakan akan menyebar ke kaki dan telapak tangan, nyeri punggung, dan demam. Virus zika termasuk ke dalam anggota keluarga Flaviviridae dan ditularkan melalui nyamuk kepada manusia.

Pada dasarnya, Virus Zika tidaklah menjadikan penyakit berat menyerupai demam berdarah, walaupun virus ini ialah flavivirus yang berkaitan dengan demam berdarah, demam kuning, virus ensefalitis Jepang, dan West Nile. Akan tetapi, jikalau yang terjangkiti virus tersebut seorang ibu hamil, maka akan berakibat fatal. Risiko yang ditimbulkan akan kuat pada perkembangan janin. Virus ini dikaitkan dengan mikrosefali, yakni suatu kondisi dimana bayi yang lahir mempunyai kepala kecil dan perkembangan otak yang terhambat.

Pada tahun 2015, bayi yang lahir dengan kondisi mikrosefali melonjak tajam di Brazil. Namun, berdasarkan Centers for Disease Control and Pervention (CDC), dibutuhkan lebih banyak gosip semoga sanggup menyimpulkan hubungan itu. Sebab, ada banyak lantaran terjadinya mikrosefali pada bayi, dibutuhkan waktu untuk memilih penyebab perkara tersebut.

Cara Penyebaran Virus Zika

Virus Zika dikategorikan sebagai salah satu penyakit menular yang timbul dengan kemungkinan untuk menyebar ke wilayah-wilayah gres di mana terdapat nyamuk Aedes. Virus Zika telah dilaporkan keberadaannya di daerah Asia Tenggara, Afrika, Kepulauan Pasifik, dan di Karibia dan Amerika Latin baru-baru ini.

 Dunia kesehatan Indonesia belakangan ini dibentuk ramai oleh munculnya  Virus Zika: Dampak, Gejala, Pengobatan

Virus ini berhasil teridentifikasi pertama kali pada tahun 1947 di negara Uganda. Ketika itu, perkara infeksi virus Zika didapati ketika menjangkiti monyet orisinil endemik Uganda. Kemudian, tak membutuhkan waktu usang virus ini berhasil menjangkiti manusia. Bahkan, infeksi terparah terjadi pada tahun 1954, dimana menyerang sejumlah populasi insan secara meluas di daerah Afrika.

Setelah Afrika, perkara infeksi Virus Zika ditemukan juga pada tahun 2007 di Yap Island, pulau yang terletak di daerah Pasifik Mikronesia. Sejak ketika itu, kemunculan virus ini beberapa kali teridentifikasi di daerah Pasifik. Khusus, di daerah Asia Tenggara, perkara ini tergolong sangat langka.

Negara-negara yang pernah melaporkan terjadinya infeksi virus Zika ialah Brazil, Bolivia, Barbados, Dominican Republic, Colombia, Cap Verde, French Guiana, El Savador, Ecuador, Guyana, Guatemala, Guadeloupe, Martinique, Honduras, Haiti, Paraguay, Panama, Mexico, Suriname, Saint Martin, Puerto Rico, Yap, dan Venezuela.

Gejala Penyakit Virus Zika

Para hebat menemukan adanya kesamaan tanda-tanda antara demam Zika dengan demam berdarah. Kedua penyakit ini sama-sama diawali dengan demam yang naik turun dan rasa linu yang hebat pada tulang dan persendian. Gejala lainnya, yakni rasa lemah dan lesu yang hebat, rasa tidak nyaman di perut, mual dan pusing.

Oleh lantaran kesamaan tanda-tanda awal ini, seringkali menciptakan proses identifikasi penyakit menjadi keliru. Namun, terdapat tanda-tanda khas yang sanggup membedakan virus Zika dengan penyakit demam berdarah. Tanda khas tersebut antara lain:
  • Kecenderungan demam yang tidak terlalu tinggi, suhu badan maksimal hanya hingga 38 derajat celcius. Seperti halnya demam berdarah, demamnya naik turun.
  • Biasanya, beberapa ruam muncul di kulit berbentuk ruam lebar atau makupapular disertai dengan benjolan tipis. Ruam ini terkadang meluas membentuk warna merah bau tanah atau kecoklatan yang menonjol dan mendatar.
  • Timbul rasa nyeri pada otot dan persendian. Kadang-kadang disertai  nanah dan lebam pada otot dan persendian tersebut menyerupai ketika terbentur dan keseleo.
  • Sering muncul keluhan infeksi mata dengan mata kemerahan. Hal lantaran terjadi ruam pada cuilan dalam kelopak mata dengan warna yang sangat kuat.
Sejauh ini belum ada laporan wacana janjkematian lantaran infeksi Virus Zika ini. Jadi, para pakar kesehatan menganggap penyakit ini bukanlah penyakit berbahaya. Kecuali mungkin gangguan yang ditimbulkan jikalau infeksi terjadi menyerupai sakit kepala hebat, gangguan sendi, ruam yang terasa gatal dan kurang nyaman.

Virus Zika pada Wanita Hamil dan Lansia

Bahaya terbesar yang diakibatkan oleh infeksi Virus Zika ialah jikalau menginfeksi ibu hamil. Virus ini sangat gampang menyebar kepada janin jikalau ibunya nyata terinfeksi virus. Virus ini akan menjadikan gangguan pada sistem saraf sentra pada otak hingga menjadikan kerusakan. Bayi lahir akan mengalami cacat dengan ukuran otak yang kecil (mikrosefalus). Hal inilah yang terjadi di Brazil pada tahun 2015 lalu, yakni perkara bayi lahir mikrosefalus yang meningkat secara signifikan.

Selain pada ibu hamil, pengaruh serius terjadinya infeksi virus Zika ini jikalau menyerang lansia. Oleh lantaran penyakit ini menyerang otot dan persendian, menjadikan lansia akan sulit untuk bergerak. Hal ini terkadang memerlukan proses penyembuhan yang lebih lama. Bahkan, beberapa laporan kerusakan sendi ringan saja harus memerlukan perawatan ekstra.

Pengobatan Virus Zika

Umumnya, infeksi Virus Zika akan sembuh sendiri oleh kekebalan tubuh. Untuk membantu proses penyembuhan, pasien dianjurkan untuk memperbanyak asupan mineral menyerupai fosfor dan zink. Selain itu, sumbangan vitamin akan sangat membantu, menyerupai vitamin C, A, dan B semoga kekebalan badan makin meningkat. Dianjurkan juga untuk minum lebih banyak air. Sistem kekebalan badan akan semakin meningkat untuk melawan virus hingga berhasil disingkirkan.

Langkah-langkah yang sanggup diambil semoga infeksi Virus Zika tidak terjadi antaral lain:
  1. Pakailah krim anti nyamuk untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Dapat juga dibantu dengan menggunakan celana panjang atau baju berlengan panjang ketika diluar rumah.
  2. Selubungi tempat tidur bayi menggunakan kelambu semoga terhindar dari gigitan nyamuk. Jangan menggunakan krim anti nyamuk.
  3. Bersihkan kolam mandi atau tempat-tempat penampungan air secara teratur.
  4. Perbanyak istirahat dan minum air putih.
  5. Konsultasikan ke dokter jikalau badan mengatakan tanda-tanda infeksi Virus Zika.
Sekian uraian wacana Virus Zika: Dampak, Gejala, Pengobatan, semoga bermanfaat.

Sumber http://ilmusiana.blogspot.com/