Zaman Paleolitikum (Pengertian, Ciri, Kebudayaan)
4/ 5 stars - "Zaman Paleolitikum (Pengertian, Ciri, Kebudayaan)" Zaman Paleolitikum ialah salah satu perioderisasi zaman yang pernah dilalui oleh kehidupan bumi. Zaman Paleolitikum terjadi pada masa Pra...

Zaman Paleolitikum (Pengertian, Ciri, Kebudayaan)



Zaman Paleolitikum ialah salah satu perioderisasi zaman yang pernah dilalui oleh kehidupan bumi. Zaman Paleolitikum terjadi pada masa Praaksara yang lalu. Sebelum insan menjadi bentuk modern menyerupai kini ini, para insan purba yang hidup sebelum kita pernah melalui zaman ini. Zaman Paleolitikum disebut juga dengan zaman kerikil alasannya ialah alat-alat yang dipakai pada masa itu sebagian besar terbuat dari batu.  Nah, pada kesempatan ini kami akan menguraikan pengertian, ciri-ciri, dan hasil-hasil kebudayaan dari kehidupan yang terjadi pada zaman Paleolitikum, selamat membaca.

Pengertian Zaman Paleolitikum

Zaman Paleolitikum ialah zaman kerikil renta yang terjadi pada zaman Praaksara sekitar 50.000 hingga dengan 10.000 tahun yang kemudian atau sekitar tahun 50.000 - 10.000 sebelum masehi (SM), yakni ketika zaman es mulai berakhir. Para hebat menyebut zaman ini dengan zaman kerikil renta alasannya ialah kehidupan insan purba pada zaman ini memakai peralatan yang terbuat dari kerikil alami yang masih bergairah tanpa diasah atau dipoles. 

Pada zaman Paleolitikum insan Jawa dan insan Peking telah ada. Di Eropa, Asia, dan Afrika, telah hidup insan Neanderthal pada awal tahun 50.000 SM, manakala sekitar tahun 20.000 SM, serta insan Cro-Magnon telah menguasai kebudayaan Eropa dan Afrika Utara. Di Indonesia sendiri, perkembangan kebudayaan pada zaman Paleolitikum ditemukan oleh Von Koenigswald di sekitar Pacitan dan Ngandong.

Zaman Paleolitikum sendiri terbagi menjadi tiga masa, yaitu Zaman Paleolitikum tua, Madya, dan muda. Berikut ini klarifikasi dari masing-masing pembagian tersebut:

1. Zaman Paleolitikum Tua

Periode pertama dari zaman Paleolitikum ialah zaman Paleolitikum tua. Pada masa inilah, insan purba untuk pertamakalinya mengenal kebudayaan. Mereka mulai menciptakan aneka macam macam peralatan untuk memudahkan mereka dalam bekerja. Peralatan tersebut terbuat dari kerikil yang dibentuk dengan cara memecahkannya atau membenturkannya pada kerikil sehingga dihasilkan batu-batu yang tajam. Jadi, pada masa ini semua peralatan terkesan alami dan masih kasar.

2. Zaman Paleolitikum Madya

Setelah insan purba mengenal kebudayaan pada zaman Paleolitikum Tua, selanjutnya pada zaman Paleolitikum madya ini mereka mulai mempunyai kepercayaan. Hal ini sanggup diketahui menurut peninggalan-peninggalan artefak yang ditemukan di situs Mousterian yang mengambarkan adanya bentuk pemujaan pada binatang-binatang tertentu di masa itu.

3. Zaman Paleolitikum Muda

Pada zaman Paleolitikum muda ini, kehidupan insan purba mengalami perkembangan dalam hal penggunaan peralatan untuk membantu kerja mereka. Pada masa ini, peralatan kerikil yang mereka gunakan telah halus alasannya ialah di asah. Manusia purba berhasil menciptakan tombak, panah, pisau kerikil yang dipakai untuk berburu. Ekspansi untuk menduduki tempat-tempat gres telah meluas.

Ciri Ciri Zaman Paleolitikum

Zaman Paleolitikum dicirikan oleh kehidupan insan purba pada dikala itu masih menganut cara nomaden yaitu, kehidupan berpindah-pindah. Cara ini dilakukan dengan hidup secara berkelompok dan berpindah untuk mencari makanan. Mereka memakan umbi, dedaunan, dan biji-bijian. Manusia purba pada masa ini belum mengenal sistem bercocok tanam. Berikut ini selengkapnya ciri-ciri dari zaman Paleolitikum:

1. Jenis Manusia Paleolitikum

Jenis insan purba yang hidup pada masa Paleolitikum ialah Pithecanthropus Erectus atau insan yang berjalan tegak. Manusia purba jenis ini hidup secara berkelompok dan memakai peralatan yang terbuat dari kerikil yang masih kasar. Mereka hidup dengan cara nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk berburu makanan. Manusia purba pada zaman Paleolitikum mengolah makanannya dengan cara yang masih sangat sederhana.

Selain Pithecanthropus Erectus, di Indonesia sendiri para peneliti menemukan fosil-fosil zaman Paleolitikum , yaitu Meganthropus Paleojavanicus, Homo Soliensis, dan Homo Wajakensis yang ditemukan disekitar fatwa sungai Bengawan Solo. 

Baca Juga:

2. Peralatan Zaman Paleolitikum

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, zaman Paleolitikum ialah zaman yang identik dengana peralatan batu. Alat-alat yang mereka gunakan untuk bekerja terbuat dari kerikil dengan bentuk yang sangat sederhana. Manusia purba belum mengasah atau menghaluskan alat-alat tersebut. Peralatan yang mereka gunakan sedikit berkembang pada zaman Paleolitikum muda. Pada zaman ini insan purba memakai kapak genggam, pisau batu, tombak, alat dari tulang, flakes, dan tanduk rusa.

Peninggalan Kebudayaan Zaman Paleolitikum

 ialah salah satu perioderisasi zaman yang pernah dilalui oleh kehidupan bumi Zaman Paleolitikum (Pengertian, Ciri, Kebudayaan)

Jejak kebudayaan pada zaman Paleolitikum berhasil ditemukan oleh para hebat di Indonesia, yaitu kebudayaan Pacitan dan Kebudayan Ngandong.

1. Kebudayaan Pacitan

Sekitar tahun 1935 seorang peneliti yang berjulukan Von Koenigswald berhasil menemukan peralatan kerikil zaman Paleolitikum di kawasan Pacitan. Peralatan tersebut berbentuk kapak penetak yang terbuat dari kerikil dengan bentuk kasar. Selain di Pacitan, ditemukan juga alat serupa di kawasan Suka Bumi, Lahat, Progo dan Gombang Jawa Tengah.

2. Kebudayaan Ngandong

Berbeda dengan peninggalan di Pacitan, di Ngadong ditemukan peralatan zaman Paleolitikum yang terbuat dari tulang, tanduk rusa sebagai alat penusuk, dan ujung tombak bergerigi di sekitar Sidoarjo dan Ngandong. Di lihat dari bentuk alatnya yang telah halus, tampaknya alat tersebut peninggalan dari zaman Paleolitikum muda. Selain itu, ditemukan juga peralatan kecil yang terbuat dari kerikil dengan bentuk yang lebih indah di bersahabat Sangiran. Benda ini selanjutnya disebut dengan Serbih Pilah.

Selain berupa peralatan, hasil kebudayaan Zaman Paleolitikum ditemukan juga dalam bentuk lukisan menyerupai yang terdapat pada Goa Leang Pattae di Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut berbentuk lukisan babi hutan dan telapak tangan pada dinding dan langit-langit gua.

Demikianlah uraian ihwal Zaman Paleolitikum (Pengertian, Ciri, Kebudayaan), supaya bermanfaat.

Sumber http://ilmusiana.blogspot.com/