Assalamualaikum, warahmatullah wabarakatuh. Tidak terasa kita kembali memasuki Bulan Ramadhan di Tahun 2018 ini. Kita patut bersyukur, Allah SWT masih memperlihatkan kita kesempatan umur panjang sehingga masih sanggup bertemu bulan Ramadhan tahun ini. Semoga ibadah puasa yang kita lakukan lancar hingga Idul Fitri nantinya. Jangan pernah sia-siakan, Ramadhan tahun ini harus semakin banyak ibadah, termasuk ibadah tarwih di malam hari.
Namun perlu kita ketahui bahwa mungkin ada beberapa hal kadang luput dari perhatian kita. Seperti ber-selfie ria. Selfie merupakan salah satu kegiatan yang sulit dihilangkan oleh masyarakat dunia zaman sekarang. Dengan kata lain, selfie sudah menjadi tren tidak tertulis di kalangan umum. Siapapun yang mempunyai kamera sanggup melaksanakan selfie di manapun ia berada.
Tidak sanggup dipungkiri, selfie ketika ini telah menjadi ekspresi dominan disemua kalangan. Bahkan, sudah menjadi kebiasaan oleh orang-orang yang sulit dihilangkan. Tidak peduli tempat, pokoknya asal ada kesempatan maka orang akan berfoto selfie.
Apalagi, dengan kemajuan teknologi smartphone ketika ini yang dilengkapi dengan kamera puluhan pixel, tentu saja sangat mendukung acara selfie tersebut. Namun, kita harus hati-hati, kebiasaan tersebut sanggup saja menjadi blunder bagi kita di bulan Ramadhan ini. Blunder yang dimaksud ialah selfie yang tidak mengenal tempat. Dalam hal ini, yang kita maksud ialah di dalam masjid ketika melaksanakan ibadah tarwih.
Mungkin akan timbul pertanyaan, “apa sesungguhnya aturan selfie di dalam masjid ketika melaksanakan ibadah?”
Salah seorang dosen senior Malaysa, Ustadz Dr Muhammad Lukman Ibrahim beropini selfie sesungguhnya hukumnya sah-sah saja dilakukan. Tetapi, aturan ini akan berubah tergantung dari niat si pelaku selfie. Jika selfie tersebut bertujuan untuk mengabadikan momen kebersamaan dengan kawan-kawan maka acara tersebut boleh-boleh saja.
Akan tetapi, dia juga mengingatkan bahwa jangan hingga selfie tersebut bertujuan untuk memamerkan kepada orang lain bahwa kita rajin beribadah. Sebab, hal itu riya namanya. Sebagaimana yang kita ketahui, riya termasuk perbuatan merugikan alasannya akan mengikis semua amal ibadah yang telah kita lakukan.
Ustadz Muhammad juga menambahkan bahwa janganlah selfie tersebut bertujuan untuk memamerkan kemewahan dan kebanggaan. Hal ini akan membangkitkan sifat iri dan menciptakan orang lain menjadi dengki. Jika sudah begini, maka aturan selfie bermetamorfosis haram.
Jadi, sebaiknya ibadah yang kita lakukan niatnya alasannya Allah semata. Bukan tujuan lain menyerupai pamer ibadah kepada orang lain, atau pamer pujian dan kemewahan. Hal ini merupakan perbuatan sia-sia bahkan merugikan kita. Sebaiknya, ketika kita beribadah, supaya itu menjadi urusan kita dengan Allah saja, tak perlu memamerkannya ke orang lain.
Sekali lagi, hati-hati dalam ber-selfie.
Sumber http://ilmusiana.blogspot.com/
