![]() |
Faktor yang menyebakan anak malas berguru dan cara untuk mengatasi hal-hal-tersebut. |
Faktor anak malas belajar itu yakni sikap orangtua yang tidak memperhatikan anak dalam belajar. Banyak orangtua yang menuntut anak berguru hanya demi angka (nilai) dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab anak selaku pelajar. Suasana rumah yang kegaduhan dan tersedianya kemudahan yang permainan yang berlebihan juga sanggup menganggu minat berguru anak.
Selanjutnya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi hal-hal tersebut yaitu:
1. Menanamkan pengertian yang benar ihwal belajar
Terangkan pada anak dengan bahasa yang dimengerti anak., menumbuhkan inisiatif pada anak, kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal lain yang bermanfaaat jangka panjang.
2. Berikan pola berguru pada anak
Anak cenderung menjiplak sikap orangtua. Ketika menyuruh dan mengawasi anak belajar, orangtua juga perlu untuk terlihat berguru contohnya membaca buku. Sesekali ayah dan ibu perlu berdiskusi mengenai topik-topik yang serius.
3. Berikan insentif bila anak belajar
Insentif atau hadiah yang diberikan ke anak tidak selalu harus berupa materi, tapi juga bias dalam bentuk penghargaan dan perhatian. Pujilah anak ketika anak mau belajar tanpa mesti disuruh.
4. Ajukan pertanyaan ihwal yang diajarkan di sekolah
Sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan ihwal hal-hal yang diajarkan di sekolah pada anak bukan dalam keadaan mengetes anak, tapi contohnya sembari ikut menjawab kuis. Dengan cara ini, anak akan merasa dipercaya dan dihargai oleh orangtua alasannya yakni mau meminta bantuannya.
5. Menggunakan metode sesuai kemampuan anak
Mengajarkan kepada anak pelajaran-pelajaran dengan metode tertentu yang sesuai dengan kemampuannya. Misalnya active learning, atau learning by doing, atau learning trought playing, sehingga anak mencicipi bahwa belajar yakni sesuatu yang menyenangkan.
6. Membuka diri dan berkomunikasi dengan anak
Carilah situasi dan kondisi yang sempurna untuk berkomunikasi secara terbuka dengan anak. Setelah itu, ajaklah anak mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan suasana santai, tidak harus formal yang menciptakan anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.
7. Menciptakan disiplin
Jadikan berguru sebagai rutinitas yang pasti. Bila anak mulai meninggalkan rutinitas yang telah disepakati maka disiplin harus ditegakan. Hindari hukuman yang bersifat fisik, gunakan konsekuensi-konsekuensi logis yang sanggup diterima oleh nalar pikiran anak.
8. Pilih waktu berguru yang terbaik
Pilihlah waktu berguru yang terbaik untuk anak, ketika anak merasa segar. Mungkin setelah mandi sore. Anak juga bisa diajak bahu-membahu memilih kapan waktu belajarnya. Kenali pola kemampuan dan perkembangan anak kemudian susunlah suatu jadwal berguru yang sesuai.
9. Menciptakan suasana berguru yang baik dan nyaman
Setidaknya orangtua memenuhi kebutuhan sarana belajar, menawarkan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak ketika belajar. Sebagai selingan orangtua sanggup pula menawarkan permainan-permainan yang mendidik biar suasana berguru tidak tegang dan tetap menarik.