Penyebab Dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar
4/ 5 stars - "Penyebab Dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar" Faktor yang menyebakan anak malas berguru dan cara untuk mengatasi hal-hal-tersebut. Ada banyak faktor yang mengakibatkan anak malas bel...

Penyebab Dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar



Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Malas Belajar
Faktor yang menyebakan anak malas berguru dan cara untuk mengatasi hal-hal-tersebut.
Ada banyak faktor yang mengakibatkan anak malas belajar. Bisa alasannya yakni dari anak itu sendiri, contohnya ia sedang kelelahan, atau sedang duka alasannya yakni bertengkar dengan teman sekolah. Contoh lainnya contohnya kurangnya waktu yang disediakan untuk bermain. Namun, faktor ekstrinsik lebih sering menghipnotis anak dalam hal belajar.

Faktor anak malas belajar itu yakni sikap orangtua yang tidak memperhatikan anak dalam belajar. Banyak orangtua yang menuntut anak berguru hanya demi angka (nilai) dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab anak selaku pelajar. Suasana rumah yang kegaduhan dan tersedianya kemudahan yang permainan yang berlebihan juga sanggup menganggu minat berguru anak.

Selanjutnya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi hal-hal tersebut yaitu:

1. Menanamkan pengertian yang benar ihwal belajar

Terangkan pada anak dengan bahasa yang dimengerti anak., menumbuhkan inisiatif pada anak, kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal lain yang bermanfaaat jangka panjang.

2. Berikan pola berguru pada anak

Anak cenderung menjiplak sikap orangtua. Ketika menyuruh dan mengawasi anak belajar, orangtua juga perlu untuk terlihat berguru contohnya membaca buku. Sesekali ayah dan ibu perlu berdiskusi mengenai topik-topik yang serius.

3. Berikan insentif bila anak belajar

Insentif atau hadiah yang diberikan ke anak tidak selalu harus berupa materi, tapi juga bias dalam bentuk penghargaan dan perhatian. Pujilah anak ketika anak mau belajar tanpa mesti disuruh.

4. Ajukan pertanyaan ihwal yang diajarkan di sekolah

Sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan ihwal hal-hal yang diajarkan di sekolah pada anak bukan dalam keadaan mengetes anak, tapi contohnya sembari ikut menjawab kuis. Dengan cara ini, anak akan merasa dipercaya dan dihargai oleh orangtua alasannya yakni mau meminta bantuannya.

5. Menggunakan metode sesuai kemampuan anak

Mengajarkan kepada anak pelajaran-pelajaran dengan metode tertentu yang sesuai dengan kemampuannya. Misalnya active learning, atau learning by doing, atau learning trought playing, sehingga anak mencicipi bahwa belajar yakni sesuatu yang menyenangkan.

6. Membuka diri dan berkomunikasi dengan anak

Carilah situasi dan kondisi yang sempurna untuk berkomunikasi secara terbuka dengan anak. Setelah itu, ajaklah anak mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan suasana santai, tidak harus formal yang menciptakan anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.

7. Menciptakan disiplin

Jadikan berguru sebagai rutinitas yang pasti. Bila anak mulai meninggalkan rutinitas yang telah disepakati maka disiplin harus ditegakan. Hindari hukuman yang bersifat fisik, gunakan konsekuensi-konsekuensi logis yang sanggup diterima oleh nalar pikiran anak.

8. Pilih waktu berguru yang terbaik

Pilihlah waktu berguru yang terbaik untuk anak, ketika anak merasa segar. Mungkin setelah mandi sore. Anak juga bisa diajak bahu-membahu memilih kapan waktu belajarnya. Kenali pola kemampuan dan perkembangan anak kemudian susunlah suatu jadwal berguru yang sesuai.

9. Menciptakan suasana berguru yang baik dan nyaman

Setidaknya orangtua memenuhi kebutuhan sarana belajar, menawarkan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak ketika belajar. Sebagai selingan orangtua sanggup pula menawarkan permainan-permainan yang mendidik biar suasana berguru tidak tegang dan tetap menarik.