Soal-Soal UKDI (sub. Obgyn) dan Pembahasan Lengkap Tahun 2018, 2019, 2020, 2021
Dibawah ini kami siapkan Contoh Indonesia (UKDI) Edisi Ke 2 dan Kunci Jawaban Disertai dengan Pembahasan
Soal-Soal UKDI (sub. Obgyn) dan Pembahasan Lengkap Part 2 |
Hei teman-teman UKDI-Dokter.blogspot.com semuanya. Kita lanjut latihan soal-sol lagi yook. Berikut ini kami siapkan 6 buah soal yang disertai dengan kunci jawaban dan pembahasan lengkap. Selamat belajar teman-teman
1. Wanita G1P0A0 hamil 28 minggu, bengkak di kedua kaki, tekanan darah 130/90 mmHg, proteinuri (+1), tidak ada riwayat hipertensi sebelum kehamilan.
Diagnosis?
a. Preeklamsi ringan
b. Preeklamsi berat
c. Hipertensi gestasional
d. Superimposed preeclampsi
e. Eklamsi
f. Hipertensi esensial
Jawaban : a. Preeklamsi ringan
Rasional :
Prmigravida(factor risiko) dengan TD 130/90mmHg,proteinuria (1+), riwayat HT sebelum kehamilan(-) sudah memenuhi criteria diagnosis, Protap 2005, pg 60
2. Seorang ibu hamil G1P0A0 telah dipimpin mengedan 1 jam, his baik, pembukaan lengkap.
Apa yang dilakukan?
a. Miring ke kiri
b. Diberi oksitosin
c. Seksio sesarea
d. Anjurkan banyak minum
e. Berikan Oksigen
f. Anjurkan sumai untuk menolong persalinan
Jawaban : a. Miring ke kiri
Rasional :
Pada pasien primigravida, normalnya pada kala 2 berlangsung maksimal 2 jam, jika bayi tidak lahir, maka harus segera dirujuk ke fasilitas yang memilki kemampuan penatalaksanaan gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir.APN HAL 91. Indikasi pemberian oksitosin ada 2, yaitu untuk mengakhiri kehamilan dan memperkuat kontraksi rahim selama persalinan.Pada kasus, kala 2 baru berlangsung 1 jam dan HIS baiksehingga tatalaksana cukup minta ibu berbaring miring kiri agar oksigen dapat masuk ke uteroplasenta dengan lancar.
3. Wanita G1P0A0 hamil 32 minggu, tekanan darah 150/90 mmHg, proteinuria +3, edema tungkai, tidak ada riwayat hipertensi sebelum kehamilan.
Diagnosis?
a. Preeklamsi ringan
b. Preeklamsi berat
c. Hipertensi gestasional
d. Superimposed preeclampsi
e. Eklamsi
f. Hipertensi esensial
Jawaban : b. Preeklamsi berat
Rasional :
Primigravida(factor risiko) dengan TD 150/90mmHg,proteinuria (+3), riwayat Ht sebelum kehamilan(-) sudah memenuhi criteria diagnosis, Protap 2005, pg 60
4. Seorang wanita post partum, plasenta sudah lahir, perdarahan ±600 cc, lemas, pusing, akral dingin, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, respirasi 24x/menit, suhu afebris, uterus teraba lunak. Diagnosis?
a. Atoni uterus
b. Solusio plasenta
c. KET
d. Ruptur uteri
e. Trombositopenia
Jawaban a.atonia uteri.
Pembahasan sama seperti no 9.
5. Seorang wanita melahirkan 3 jam yang lalu di bidan, perdarahan dari jalan lahir. Perdarahan selama bersalin ±600 cc. Plasenta telah lahir. Tinggi fundus uterus di umbilikus, kenyal.
Tanda-tanda syok (+).
Diagnosis?
a. Atonia uteri
b. Retensio plasenta
c. Ablasio plasenta
d. Ruptur uteri
e. Ruptur Vagina
f. KPD
Jawaban : a. Atoni uteri.
Rasional :
Pendarahan pervaginam(+), konsistensi kenyal(lunak), TFU di umbilicus(naik), tanda2 syock(+) adalah gejala2 pendarahan atonis, Obspat 1984 pg 232.
Jawaban B apabila plasenta belum lahir 30menit setelah anak lahir sedangkan di sini plasenta telah lahir.
Jawaban C ablasio plasenta(solusio plasenta) dicurigai ketika pendarahan antepartum.
Jawaban D sering terjadi pada kala pengeluaran tetapi terjadi setelah misalnya
pada hydrocephalus,dinding rahim lemah kerana curreatge, sepsis postpartum, postabortum atau pelepasan plasenta manual.
6. Seorang wanita, PNC tidak ada keluhan, MCV dan MCHC dalam batas normal, Hb 10 g/dL.
a. Berikan Fe profilaksis
b. Berikan ferritin
c. Anjurkan makan makanan banyak mengandung besi
d. Tidak perlu diberi apa-apa
e. Dokumentasikan hasil dan respon
f. Beriaka terapi O2
Jawaban : a. Berikan Fe profilaksis
Rasional :
Konsentrasi Hb normal selama hamil adalah 12,5 g/dl. Jika konsentrasinya <11 g/dl (di Indonesia), merupakan suatu abnormalitas. Kondisi ini biasanya berhubungan dengan defisiensi zat besi daripada hipervolemia. Sehingga saat PNC, berikan tabet Fe dan asam folat untuk memperbaiki kadar Hb ibu. ILMU KEBIDANAN UI, HAL 183.
Sumber : Kumpulan UKDI Dokter Indonesia
Sumber https://ukdi-dokter.blogspot.com/