Sandi morse dalam Pramuka ialah bahan wajib yang harus dikuasai setiap anggota Pramuka. Penemu sandi ini ialah Samuel Morse. Sandi yang berisi kode rahasia (titik dan garis) ini mempunyai makna tertentu yang hanya diketahui oleh pengirim dan akseptor sandi. Awal perkembangannya, sandi morse terkenal dipakai oleh kalangan militer sebagai cara untuk mengamankan pesan diam-diam semoga tidak diketahui oleh lawan. Belakangan, sandi ini juga dianggap cocok untuk diajarkan kepada anggota Pramuka sebagai salah satu keterampilan dasar, mulai dari tingkat penggalang, penegak, hingga pandega. Pembelajaran sandi morse sanggup menjadi sarana untuk melatih para anggota Pramuka semoga menjadi terampil, cerdas, dan mempunyai indera pendengaran/penglihatan yang tajam.
Nah, pada kesempatan ini kami akan menguraikan bahan seputar sandi morse yang sering diajarkan dalam Pramuka plus bagaimana cara menghafal sandi tersebut. Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya untuk mengenal terlebih dahulu sejarah singkat lahirnya sandi morse, selamat membaca.
Nah, pada kesempatan ini kami akan menguraikan bahan seputar sandi morse yang sering diajarkan dalam Pramuka plus bagaimana cara menghafal sandi tersebut. Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya untuk mengenal terlebih dahulu sejarah singkat lahirnya sandi morse, selamat membaca.
Sejarah Sandi Morse
Penemu sandi morse dan juga telegraf ialah Samuel F.B. Morse, seorang berkebangsaan Amerika pada tahun 1837. Sebelum telegraf dan sandi morse ditemukan, pengiriman pesan membutuhkan waktu yang sangat usang hingga datang di tujuan. Hal inilah yang juga dialami Morse ketika mengirim pesan kepada ibunya. Kondisi inilah yang memotivasi Morse untuk merancang telegraf. Morse membuat kode-kode sederhana untuk mewakili pesan yang akan dikirimkan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal.
Ketika Morse memulai percobaannya, dia menemukan bahwa sinyal tersebut hanya bisa terkirim dengan baik sejauh 32 km. Kualitas sinyal akan melemah kalau jangkauannya melebihi 32 km. Untuk mengatasi ini, Morse mengakalinya dengan menggunakan peralatan relai yang dibangun setiap jarak 32 Km dari stasiun sinyal. Relai ini bertugas untuk mengulangi sinyal yang diterima dan meneruskannya ke jarak 32 km selanjutnya.
Penggunaan sandi morse secara luas diiringi oleh perkembangan teknologi telegraf dan radio pada era ke-19. Di awal perkembangannya, dua daerah yang terpisah jauh menggunakan sandi morse untuk bertukar pesan. Pengiriman pesan ini menggunakan teknologi radio CW (Constant wave), radio yang mula-mulai berkembang sebelum ditemukannya radio dengan suara. Pada dikala itu, teknologi radio masih menggunakan gelombang rendah, hanya bisa mengirimkan bunyi sederhana ibarat bunyi panjang-pendek dari isyarat morse, namun belum bisa untuk mengirimkan gelombang suara.
Hingga pertengahan era ke-20, sandi morse dan telegraf menjadi teknologi komunikasi utama yang mempunyai jangkauan tercepat. Kantor-kantor pos menggunakannya sebagai sarana pengiriman gosip ke seluruh dunia. Meskipun, dikala ini teknologi telepon telah jauh berkembang, pengiriman pesan dengan sandi morse masih sering dilakukan khususnya oleh radio-radio amatir (komersial, militer, maupun sipil), termasuk di Indonesia yang sering dipakai oleh ORARI hingga dikala ini.
B -...
C -.-.
D -..
E .
F ..-.
G --.
H ....
I ..
J .---
K -.-
L .-..
M --
N -.
O ---
P .--.
Q --.-
R .-.
S ...
T -
U ..-
V ...-
W .--
X -..-
Y -.--
Z --..
, --..--
: ---...
- -....-
/ -..-.
2 ..---
3 ...--
4 ....-
5 .....
6 -....
7 --...
8 ---..
9 ----.
0 -----
Sekian uraian wacana Sandi Morse dalam Pramuka, semoga bermanfaat.
Sumber http://ilmusiana.blogspot.com/Ketika Morse memulai percobaannya, dia menemukan bahwa sinyal tersebut hanya bisa terkirim dengan baik sejauh 32 km. Kualitas sinyal akan melemah kalau jangkauannya melebihi 32 km. Untuk mengatasi ini, Morse mengakalinya dengan menggunakan peralatan relai yang dibangun setiap jarak 32 Km dari stasiun sinyal. Relai ini bertugas untuk mengulangi sinyal yang diterima dan meneruskannya ke jarak 32 km selanjutnya.
Penggunaan sandi morse secara luas diiringi oleh perkembangan teknologi telegraf dan radio pada era ke-19. Di awal perkembangannya, dua daerah yang terpisah jauh menggunakan sandi morse untuk bertukar pesan. Pengiriman pesan ini menggunakan teknologi radio CW (Constant wave), radio yang mula-mulai berkembang sebelum ditemukannya radio dengan suara. Pada dikala itu, teknologi radio masih menggunakan gelombang rendah, hanya bisa mengirimkan bunyi sederhana ibarat bunyi panjang-pendek dari isyarat morse, namun belum bisa untuk mengirimkan gelombang suara.
Hingga pertengahan era ke-20, sandi morse dan telegraf menjadi teknologi komunikasi utama yang mempunyai jangkauan tercepat. Kantor-kantor pos menggunakannya sebagai sarana pengiriman gosip ke seluruh dunia. Meskipun, dikala ini teknologi telepon telah jauh berkembang, pengiriman pesan dengan sandi morse masih sering dilakukan khususnya oleh radio-radio amatir (komersial, militer, maupun sipil), termasuk di Indonesia yang sering dipakai oleh ORARI hingga dikala ini.
Kode Sandi Morse dan Cara Penggunaan
Kode dalam sandi morse direpsentasikan dengan angka, huruf, tanda baca dan sinyal menggunakan titik dan garis. Kode ini mewakili karakter tertentu yang telah disepakati penggunaannya di seluruh dunia. Dalam penggunaannya, isyarat morse dikirim dengan durasi tertentu yang diukur dalam satuan kata per menit atau word per minute (WPM). Durasi yang secara umum sering diterapkan dalam penggunaannya ialah 8 - 50 WPM. Model penggunaannya dengan cara:- Cahaya, contohnya senter, lampu, api, dll
- Suara, contohnya terompet, peluit dll
- Gerak, contohnya asap, bendera, lambaian tangan dll
- Tulisan, contohnya kode, sandi dll
- Denyut listrik, contohnya kabel telegraf
Huruf
A .-B -...
C -.-.
D -..
E .
F ..-.
G --.
H ....
I ..
J .---
K -.-
L .-..
M --
N -.
O ---
P .--.
Q --.-
R .-.
S ...
T -
U ..-
V ...-
W .--
X -..-
Y -.--
Z --..
Tanda Baca
. .-.-.-, --..--
: ---...
- -....-
/ -..-.
Angka
1 .---2 ..---
3 ...--
4 ....-
5 .....
6 -....
7 --...
8 ---..
9 ----.
0 -----