Kumpulan Nasehat Dari Sosok Cerdas Ali Bin Abi Thalib
4/ 5 stars - "Kumpulan Nasehat Dari Sosok Cerdas Ali Bin Abi Thalib" Ali bin Abi Thalib adalah sepupu atau anak paman dari Nabi Muhamad SAW . Beliau lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 Masehi dan wafat 2...

Kumpulan Nasehat Dari Sosok Cerdas Ali Bin Abi Thalib



Ali bin Abi Thalib adalah sepupu atau anak paman dari Nabi Muhamad SAW. Beliau lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 Masehi dan wafat 21 bulan berkat 40 Hijriah/661 Masehi, Ali bin Abi Thalib yaitu salah seorang pemeluk Islam pertama dari kalangan anak-anak, ia kala itu gres berusia 10 tahun.

Ali bin Abi Thalib yaitu menantu Rasulillah yang dinikahkan dengan putrinya Fatimah Az-Zahra. Beliau mendapat nama kehormatan (kuniyyah) Abu Turab yang artinya Bapaknya tanah dari Rasulullah. Abu Turab yaitu panggilan yang paling disenangi oleh Ali lantaran nama kehormatan ini yaitu kenang-kenangan paling berharga dari Nabi yang mulia. Ali bin Abi Thalib dibai’at menjadi Khalifah pada hari Jumat tanggal 25 Dzulhijjah tahun 35 Hijriyyah (4 Juni 656 M).

Ali bin Abi Thalib yaitu seorang sosok cerdas yang penuh semangat. Cerah wajahnya, ceria perangainya, berwawasan luas dan gagah berani. Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah pernah mengatakan, “Tak ada pemuda, melainkan ‘Ali saja.”

Kecerdasan dan kecerdikannya bisa kita lihat dalam beberapa kutipan bijaksananya dibawah ini, berikut contoh-contohnya :


Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan,
Melainkan menguji kekuatan akarnya.

⇒ Cobaan hidup yaitu cara Allah menguji seberapa berpengaruh keimanan kita, lantaran agama yaitu landasan hidup paling dasar

Memaafkan yaitu kemenangan terbaik.
⇒ Karena dengan memaafkan kita sanggup 2 kemenangan, kemenangan atas melawan rasa ego sendiri dan kemenangan lantaran terbebasnya hati dari rasa dendam

Jika engkau ingin mengetahui tabiat seseorang
Maka ajaklah dia bertukar pikiran denganmu.
Sebab dengan bertukar pikiran itu
Engkau akan mengetahui kadar keadilan dan ketidakadilannya
Kebaikan dan keburukannya

⇒ Inilah cara untuk mengetahui kepribadian orang lain sehabis kita menilainya hanya dari penampilan luarnya saja

Kedzaliman akan terus ada
Bukan lantaran banyaknya orang-orang jahat
Tapi lantaran diamnya orang-orang baik.
⇒ Inilah tanda kehancuran suatu kaum, ketika yang baik hanya bertindak sebagai penonton atas segala kejahatan atas terjadi terhadap saudara seimannya

Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya
Ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya
Keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat
Dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya

⇒ Inilah beberapa tanda dari orang yang ingin kita cari tahu kepribadian akhlaknya

Persiapan sebelum memulai akan menyelamatkanmu dari penyesalan 
⇒ Segala perbuatan harus didahului dengan pertimbangan baik buruknya, alasannya yaitu akibatnya, semoga tak menyesal dikemudian hari

Kedermawanan ialah yang dengan inisiatif sendiri,
Karena memberi atas undangan mungkin disebabkan oleh harga diri
Atau untuk mengelakkan celaan

⇒ Dermawan dengan inisiatif sendiri akan lebih berasa ikhlasnya

Pastilah untukmu ada seorang sahabat di dalam kuburmu
Karenanya jadikanlah temanmu itu
Seseorang yang berwajah tampan dan wangi baunya
Dia yaitu amal shalih
⇒ Amal shalih yaitu penyelamat dari siksa kubur, dia yang akan menolong kita di dalam kubur

Jika engkau meminta suatu kebutuhan kepada seorang dermawan
Maka biarkanlah dia berfikir
Sebab dia hanya berfikir dalam kebaikan
Sedang bila engkau meminta kepada seorang yang pelit
Maka mintalah secara mendadak
Sebab bila dia sempat berpikir
Niscaya dia akan kembali ke tabiat asalnya (kikir)

⇒ Inilah citra antara si bahagia memberi dan si kikir, kita bias lihat ketika kita meminta sesuatu padanya

Kesempatan tiba bagai awan berlalu
Pegunakanlah ketika ia nampak di hadapanmu.
⇒ Pergunakan sebaik mungkin bila kesempatan itu telah datang,karena kesempatan tak akan tiba dua kali

Setiap nafas seseorang yaitu sebuah langkah menuju ajalnya.

⇒ Karena kita hidup menuju mati, maka perbanyaklah amal shalih untuk bekal nanti

Jadilah orang yang bahagia memberi tapi jangan menjadi pemboros.
Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.
⇒ Keseimbangan menjalani hidup, lantaran yang berlebihan itu tidak disuka Allah

Pergunjingan yaitu puncak kemampuan orang-orang yang lemah.

⇒ Orang yang gemar menggunjing/membicarakan keburukan orang lain membuktikan dia tak bisa dan berjiwa lemah, kemampuannya hanya sekedar bergunjing saja

Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya.
⇒ Karena dari penglihatan yang tak bisa dijaga akan menimbulkan prilaku yang diluar kendali dan niscaya hatinya pun penuh dengan niat kotor. Ini yang menciptakan dia tak berharga lagi

Aku sudah pernah mencicipi semua kepahitan dalam hidup
Dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.

⇒ Karena hanya pada Allah lah semua cita-cita dan doa seharusnya digantungkan, alasannya yaitu Dial ah yang Maha Kuasa dari segala hal

Janganlah engkau mengucapkan perkataan
Yang engkau sendiri tak suka mendengarnya
Jika orang lain mengucapkannya kepadamu.
⇒ Jangan menyampaikan sesuatu yang menyakitkan kepada orang lain, bila kita sendiripun tak ingin perkataan itu ditujukan kepada kita.

Ketahuilah bahwa sabar bila dipandang dalam permasalahan seseorang
Adalah menyerupai kepala dari suatu tubuh
Jika kepalanya hilang maka keseluruhan badan itu akan membusuk
Sama halnya bila kesabaran hilang
Maka seluruh permasalahan akan rusak

⇒ Sabar yaitu kunci menuntaskan masalah. Sabar dan tetap tawakal

Jangan menjelaskan ihwal dirimu kepada siapapun
Karena yang menyukaimu tidak butuh itu
Dan yang membencimu tidak percaya itu.
⇒ Jangan terlalu mengumbar segala sesuatunya kepada orang lain, lantaran tak semua orang bias menerimanya dengan baik

Dua jenis insan yang tak akan merasa kenyang selama-lamanya
Adalah pencari ilmu dan pencari harta.

⇒ Inilah sifat orisinil manusia, haus akan ilmu dan lapar terus akan harta

Balas dendam terbaik yaitu menjadikan dirimu lebih baik.
⇒ Ini yaitu motivasi terbaik, balas dendam dalam kemuliaan

Memuji seseorang lebih daripada yang ia berhak menerimanya sama saja menjilatnya.
Tetapi melalaikan kebanggaan bagi orang yang berhak menerimanya menyampaikan kebodohan dan kedengkian.

⇒ Memuji hendaknya sewajarnya saja. Karena yang berlebihan itu tak baik


Diceritakan pula pada suatu hari ada orang yang pernah bertanya kepada Ali, ihwal tentang kemuliaan hari Jum’at, bulan Ramadhan, dan amalan yang paling utama. Inilah tanggapan cerdas Ali yang bisa memotivasi orang-orang untuk tetap selalu bersemangat ibadah :

Memang benar amalan paling dimuliakan oleh Agama yaitu menunaikan Shalat sempurna pada waktunya. Namun Agama lebih menginginkan semoga engkau senantiasa bisa menciptakan Allah ridho dengan amalan yang telah engkau perjuangkan.
Memang benar bulan paling dimuliakan Agama yaitu Ramadhan. Namun Agama lebih menginginkan semoga engkau selalu berada di bulan yang di dalamnya banyak bertaubat.
Memang benar hari paling dimuliakan yaitu Jum’at. Namun Agama lebih menginginkan semoga engkau mati di hari ketika engkau dalam keadaan beriman.

Kearifan Ali dalam menjawab telah mengenyahkan pandangan bahwa kurang mulianya beribadah dan mati di luar hari Jum’at dan bulan Ramadhan. Untuk memotivasi orang-orang semoga lebih bersemangat tentunya akan lebih baik bila kita menyuguhkan nirwana kepada mereka daripada menakuti-nakuti dengan adzab neraka. Dengan begitu, akan tumbuh rasa cinta kepada Allah lantaran apa yang mereka lihat dari Allah yaitu kasih sayang-Nya bukan murka-Nya. Dengan memahami bahwa Islam itu yaitu agama yang indah, mungkin kita pun tidak lagi akan menjadikan shalat fardhu sebagai sebuah kewajiban lantaran takut akan adzab neraka, tetapi telah menjadi sebuah kecintaan kepada Allah SWT. lantaran keridhoan dan kasih sayang Allah, melebihi keindahan surga-Nya.

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa pun, Ali tetap santun dan akil tidak serta merta emosi lantaran intinya adakalanya mereka dalam kondisi benar-benar tidak tahu atau memang benar-benar punya tujuan mulia. Itulah salah satu kisah kearifan Ali dalam berdakwah, ia memberi tanggapan yang cerdas dan gampang dipahami. Semoga kita bisa mengambil mamfaat dari ilmu yang ia berikan itu.