Penyebab Cuaca Panas Akhir-Akhir Ini
4/ 5 stars - "Penyebab Cuaca Panas Akhir-Akhir Ini" Halo teman-teman, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif. Teman-teman tentu akhir-akhir ini mencicipi cu...

Penyebab Cuaca Panas Akhir-Akhir Ini



Halo teman-teman, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif. Teman-teman tentu akhir-akhir ini mencicipi cuaca panas terik menyengat bukan?. AC di rumah aku juga hidup sehari penuh lho dan menciptakan infeksi tagihan listrik. Tapi mengapa hari-hari ini cuaca kok begitu panas sekali khususnya di wilayah Jawa?. Fenomena ini normal saja dan sangat berkaitan dengan revolusi matahari atau gerak semu tahunan matahari.

Revolusi ialah perputaran bumi mengelilingi matahari selama 1 tahun. Gerak revolusi ini mengakibatkan beberapa fenomena diantaranya pergantian musim, perubahan sudut tiba matahari sampai rasi bintang. Di Indonesia gerak revolusi ini tidak begitu kuat pada jenis ekspresi dominan alasannya ialah berada di ekuator. Di tempat subtropis pergantian ekspresi dominan sangat terperinci dari semi, panas, gugur sampai dingin.

September ini, cuaca terik melanda beberapa wilayah Jawa, Bali dan Sumbawa. Fenomena ini alami dan biasa terjadi di bulan-bulan puncak ekspresi dominan kemarau. Musim kemarau di Indonesia dipengaruhi oleh angin muson timur yang membawa udara kering dari Australia.
 Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif Penyebab Cuaca Panas Akhir-Akhir Ini
Cuaca beberapa kota besar hari terakhir
Berikut ini kronologi cauca panas yang terjadi beberapa hari ini:
1. Gerak semu tahunan matahari ketika ini berada di sekitar khatulistiwa (sekitar tanggal 22-23 September sempurna di atas khatulistiwa, sehingga radiasi matahari akan tegak lurus dan sangat optimal. Hal ini ditandai ditandai dengan hasil monitoring suhu udara maksimum berkisar antara 34-37,5 derajat Celcius. Pantesan di aplikasi cuaca menawarkan suhu Bekasi sekitar 35 derajat ahad ini.

2. Aliran massa udara hambar dan kering bergerak dari Australia menuju Indonesia sebelah selatan terutama di sekitar Jawa, Bali sampai Nusa Tenggara. Udara kering dan hambar inilah yang menciptakan kelembaban udara kurang dari 60% di ketinggian 3.000 dan 5.000 m dari permukaan.

Jadi fenomena cuaca panas beberapa hari ini normal saja dan yang penting lagi kita kini sudah akan memasuki ekspresi dominan pancaroba dan hujan nantinya. Musim pancaroba ialah ekspresi dominan yang banyak mengundang penyakit alasannya ialah menurunkan kekebalan tubuh. Sumber: BMKG