40 Teladan Majas Repetisi Dan Pengertian
4/ 5 stars - "40 Teladan Majas Repetisi Dan Pengertian" Apa yang dimaksud dengan majas Repetisi? Sepertia apa contohnya? Pada uraian kali ini kami akan menyajikan seputar pengertian dan pola dar...

40 Teladan Majas Repetisi Dan Pengertian



Apa yang dimaksud dengan majas Repetisi? Sepertia apa contohnya? Pada uraian kali ini kami akan menyajikan seputar pengertian dan pola dari majas repetisi. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, majas repetisi menjadi salah satu anggota majas yang sering dipakai sebagai variasi gaya bahasa dalam suatu karya sastra. Sebagaimana fungsi majas pada umumnya, penambahan majas repetisi dalam kalimat tentu saja akan memperlihatkan keindahan tersendiri pada kalimat tersebut. Nah, pada kesempatan ini kami akan mengajak Anda untuk melihat bagaimana pola penggunaan majas repetisi yang diterapkan dalam kalimat, selamat membaca.

Pengertian Majas Repetisi

Secara sederhana, majas repetisi sanggup diartikan sebagai gaya bahasa yang diungkapkan dengan cara pengulangan kata, frasa, dan klausa yang dianggap penting dalam suatu kalimat untuk menyatakan maksud dan tujuan. Entah itu pengulangannya pada bab depan, tengah atau pada simpulan sebuah kalimat. Pengulangan kata tersebut berfungsi sebagai pengutamaan atau penegasan semoga lebih menarik perhatian.

Majas Repetisi dalam Puisi

Majas repetisi banyak ditemukan penerapannya pada bait-bait puisi, menyerupai pada puisi karangan Ibrahim Sattah berikut ini:

Duka

Duka?
Duka itu anu
Duka itu saya, saya ini engkau, engkau itu duka
Duka bunga murung daun murung duri murung hari

Dukaku murung siapa, dukamu murung siapa, murung bila,
murung apa

Duka yang mana murung dunia?
Duka duki

Dukaku, Dukamu, Duka diri dua jari dari sepi.

Baca Juga:

Contoh Majas Repetisi

 Pada uraian kali ini kami akan menyajikan seputar pengertian dan pola dari  40 Contoh Majas Repetisi dan Pengertian

Setelah membaca uraian pengertian majas repetisi di atas, mungkin Anda sudah mempunyai citra mengenai apa itu yang dimaksud dengan majas repetisi. Nah, untuk menambah pemahaman Anda, berikut ini kami sediakan beberapa pola kalimat yang didalamnya terdapat majas repetisi:
  1. Selamat tinggal kekasihku, selamat tinggal pujaan hatiku
  2. Marilah kita sambut guru kita, marilah kita sambut ayahanda kita, marilah kita sambut pahlawan tanpa tanda jasa
  3. Aku membutuhkanmu, Aku merindukanmu, Aku mencintaimu
  4. Cinta yaitu pengorbanan, cinta yaitu kesetiaan, cinta yaitu misteri
  5. Rindu itu angan-angan, Rindu itu penantian, Rindu itu menyakitkan
  6. Berusaha, berusaha, dan terus berusaha yaitu cara terbaik meraih keberhasilan
  7. Bermimpilah, bermimpilah, dan teruslah pupuk mimpi itu dengan doa dan usaha
  8. Kamu masih saja membicarakan, membicarakan, dan selalu saja membicarakan keburukan orang lain
  9. Hidup ini hanya sekedar daerah singgah, hidup ini hanyalah sekedar daerah tinggal sementara, hidup ini hanya sekedar daerah berteduh saja.
  10. Dokter melarang kau untuk mengonsumsi minuman keras, tapi kau masih saja terus meminum, meminum, dan meminumnya lagi. 
  11. Buatku, kuliner ini sangat, sangat, dan sangat lezat 
  12. Ibulah yang membelikanmu makanan, Ibulah yang memberimu pakaian, Ibulah yang menemanimu mencari pekerjaan. Sekarang kau malah berkata garang kepadanya.
  13. Di dalam badan yang sehat ada jiwa yang sehat. Di dalam jiwa yang sehat ada kepercayaan yang kuat.
  14. Aku tidak mendukungnya alasannya yaitu ia sangat arogan, alasannya yaitu ia tidak suka mendengarkan orang lain, dan alasannya yaitu ia suka berbohong.
  15. Hanya di rumah ini saya merasakan kedamaian, hanya di rumah ini saya merasakan ketenangan, dan hanya di rumah ini saya merasakan kasih sayang yang tulus.
  16. Rumah yang kau diami, kuliner yang kau makan, baju yang kau pakai, semua yaitu hasil kerja keras ayah. 
  17. Selama sakit beliau selalu saja memanggil ayah, ayah, dan ayah dalam tidurnya.
  18. Warga kelurahan menciptakan peraturan juga untuk kepentingan warga kelurahan.
  19. Para akseptor agresi selalu meneriakkan Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. 
  20. Pada ketika pertemuan pertama saya terpesona oleh kesopananmu, kesopananmu yang sangat nrimo dari hati.
  21. Main, Main, Main hanya itu saja kegiatanmu kalau pulang ke rumah.
  22. Kopi buatan ibu tiada duanya, sangat, sangat, dan sangat
  23. Pada kejuaraan badminton kali ini Indonesia harus juara, harus juara, dan harus juara.
  24. Sudah kubilang kau tak usah main lagi. Tapi kau selalu saja main, main, dan terus main.
  25. Meskipun telah dihianati, namun Riani selalu saja sabar menanti, menanti, dan terus menanti. 
  26. Aku akan terus berusaha, berusaha, dan terus berusaha demi hasil yang baik dan mendapat pekerjaan yang baik demi kedua orang tuaku.
  27. Tidak peduli apa yang ia lakukan, berdasarkan suaminya ia selalu saja salah, salah, dan salah lagi.
  28. Di kesunyian malam suaminya selalu berteriak istriku, istriku, istriku. Ia terus teringat dengan istrinya yang meninggal setahun lalu. 
  29. Aku sudah menyampaikan padanya semoga tidak meminum barang terlarang itu, tapi beliau tidak menghiraukan. Ia meminum, meminum, dan meminumnya setiap hari.
  30. Dia masih perlu banyak latihan, berlatih, berlatih dan terus berlatih hingga ia terbiasa memakai sepeda kendaraan beroda empat balap itu.
  31. Kakaknya telah melarangnya untuk menemui perempuan misterius itu, tapi Wahyu tidak menghiraukan hikmah kakaknya untuk menemuinya, menemuinya, dan menemuinya lagi.
  32. Dalam pidatonya yang begitu mengagumkan Soekarno berteriak dengan lantang, Indonesia merdeka, indonesia merdeka, indonesia merdeka.
  33. Ibuku selalu berdoa, berdoa, dan terus berdoa untukku dan addikku. Harapan terbesarnya yaitu semoga saya sanggup lulus dengan baik dan sukses di dunia dan akhirat.
  34. Dalam kehidupan ini kita harus cerdik bersyukur, bersyukur, dan bersyukur kedapa Sang Pencipta atas apa yang telah dianugerahkannya kepada kita. 
  35. Randi menyambut kedatangan kami dengan sangat ramah seraya berkata, selamat datang, selamat datang, selamat datang.
  36. Ditempat ini saya merasa senang, ditempat ini saya merasa tetnteram, dan ditempat ini saya merasa bahagia, di desaku yang sangat kucintai.
  37. Aroma sup ayam ini begitu menggoda, begitu menggoda, dan menarik hati diriku untuk merasakan kuliner terenak di dunia ini.
  38. Aku sangat menyayangimu, sangat menyayangimu, dan terus menyayangimu hingga simpulan waktu.
  39. Kincir air itu tak pernah berhenti berputar, berputar, dan berputar untuk mengairi irigasi sawah di desa kami.
  40. Ayah pernah menyampaikan selama ia masih hidup di dunia ini, ia akan terus bekerja, bekerja, dan terus bekerja untuk kebahagiaan hidup kami. 
Demikianlah uraian wacana 40 Contoh Majas Repetisi dan Pengertian, semoga bermanfaat. 

Sumber http://ilmusiana.blogspot.com/