100+ Teladan Majas Kontradiksi Dan Pengertian
4/ 5 stars - "100+ Teladan Majas Kontradiksi Dan Pengertian" Majas pertentangan pada uraian kali ini akan memperlihatkan pembahasan seputar pengertian dan pola dari majas pertentangan. Dalam pelajar...

100+ Teladan Majas Kontradiksi Dan Pengertian



Majas pertentangan pada uraian kali ini akan memperlihatkan pembahasan seputar pengertian dan pola dari majas pertentangan. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, majas pertentangan yaitu satu dari empat kelompok besar majas yang sering dipakai dalam karya sastra. Tiga kelompok majas lainnya yaitu perbandingan, sindiran, dan penegasan. Sebagaimana majas pada umumnya, majas ini mempunyai gaya bahasa tersendiri yang menjadi ciri khas dari majas pertentangan. Ciri khas tersebut yaitu adanya bentuk pertentangan dalam pernyataan kalimatnya. Nah, lewat uraian berikut ini kami akan mengajak pembaca sekalian untuk memahami lebih jauh perihal apa itu majas pertentangan dan ibarat apa contohnya, selamat membaca:

Pengertian Majas Pertentangan

Majas pertentangan yaitu salah jenis majas yang ada dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Tahukah Anda apa yang dimaksud majas pertentangan? Dalam pengertian sederhana, majas pertentangan yaitu kelompok majas yang mempunyai gaya dengan ciri khas tertentu dalam hal penuturannya ketika mengungkapkan suatu maksud yang isi kalimatnya bertentangan dengan makna sesungguhnya. Terkadang, apa yang dinyatakan bertolakbelakang dengan makna sebenarnya. Karena pertentangan itulah mengapa sehingga majas ini disebut dengan majas pertentangan.

Mungkin, bagi orang yang belum memahami apa itu majas pertentangan rawan terjadi salah pemahaman atau salah tafsir. Tetapi, jikalau dilihat lebih dalam sesungguhnya kehadiran majas ini mempunyai fungsi penting ketika dipakai untuk mengutarakan suatu pernyataan. Adanya pertentangan tersebut berfungsi untuk menegaskan maksud dari suatu pernyataan semoga pendengar atau lawan bicara menjadi tertarik atau terkesan dengan apa yang dinyatakan.

Oleh alasannya yaitu majas pertentangan merupakan salah satu kelompok majas, maka dalam kelompok ini terdiri dari beberapa jenis majas yang mempunyai kesamaan ciri, yakni mengandung pertentangan. Majas apa sajakah itu? Nah, berikut ini mari kita lihat bersama majas-majas yang termasuk dalam kelompok ini.

Majas-Majas Pertentangan

 pada uraian kali ini akan memperlihatkan pembahasan seputar pengertian dan pola dari  100+ Contoh Majas Pertentangan dan Pengertian

Dari sekian banyak majas yang dikenal dalam Bahasa Indonesia, ada sekitar 8 majas yang dikategorikan sebagai majas pertentangan, yaitu majas anakronisme, pertentangan interminus, oksimoron, antitesis, paradoks, ironi, litotes, dan majas hiperbola. Berikut ini klarifikasi dan pola dari masing-masing majas tersebut:

1. Majas Anakronisme

Jenis majas pertentangan yang pertama yaitu majas anakronisme. Seperti apakah bentuk majas ini? Majas anakronisme yaitu majas yang menyatakan sesuatu mempunyai pertentangan dengan waktu insiden sebenarnya. Istilah anakronisme berasal dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti mundur dan chronos yang berarti waktu. Jadi, unsur waktu menjadi ciri khusus dari majas ini. Dalam penuturannya, majas ini biasanya menyelipkan unsur-unsur yang bergotong-royong belum ada pada masa insiden yang sedang diceritakan. Nah, berikut ini contohnya:
  • Bala tentara kerajaan Sriwijaya memacu kuda besinya menuju pertempuran. (pada dikala itu itu belum ada kuda besi/motor)
  • Para musafir dari Madinah mengandalkan kompas untuk menandakan arah sholat.
  • Kemenangan tentara kerajaan Majapahit disambut dengan orkestra musik dangdut.
  • Penari-penari balet itu ditampilkan oleh Raja Romawi untuk meramaikan pertandingan. 
  • Bethoven sering mendapat telepon untuk tampil di depan publik memainkan pianonya.
  • Jengis Khan menggunakan nuklir untuk menakuti pasukan musuhnya. (pada dikala itu belum ada nuklir)
  • Pithecanthropus Erectus menggunakan satelit untuk berkomunikasi dengan kawanannya. (pada zaman insan purba belum ada telepon)
  • Ken Arok memikat Ken Dedes dengan mendatangkan kendaraan beroda empat mewah. (mobil belum ada dikala zaman Ken Arok)

2. Majas Kontradiksi Interminus

Jenis majas pertentangan yang kedua yaitu majas pertentangan interminus. Seperti apa bentuk dari majas ini? Berdasarkan gaya penuturannya, majas Kontradiksi Interminus mengandung unsur pertentangan antara sesuatu yang sedang dinyatakan dengan pernyataan-pertanyaan terdahulu. Jadi, majas ini sering dipakai dalam kalimat yang mengandung makna pengecualian atau penyangkalan. Nah, berikut ini contohnya:
  • Semua dagangan di warung ini diskon 15%, kecuali perlengkapan perempuan dan anak-anak.
  • Warga kelurahan diharap ikut kerja bakti membersihkan selokan, kecuali lansia dan anak-anak.
  • Kau boleh meminum semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol.
  • Semua jenis kain boleh kau pakai, kecuali kain sutera.
  • Segala jenis cabe mengalami lonjakan harga yang signifikan, kecuali cabe merah keriting. 
  • Semua siswa dihentikan masuk ruangan kepala sekolah, kecuali untuk urusan penting,
  • Para crew dihentikan masuk ke ruangan komputer, kecuali crew IT
  • Semua laki-laki dihentikan mengunjungi kamar kost wanita, kecuali anggota keluarga
  • Harga semua beras naik 20%, kecuali beras roro jongrang.
  • Para santri menuju masjid untuk sholat berjamaah, kecuali para santri perempuan.

3. Majas Oksimoron

Majas pertentangan yang ketiga yaitu majas oksimoron. Seperti apa bentuk dari majas ini? Majas oksimoron yaitu majas yang mengandung pertentangan dalam satu frase yang sama dalam kalimat pernyataannya. Berikut ini contohnya:
  • Pertemuan Ayah dan anak itu penuh dengan keharuan.
  • Saya tidak paham dengan yang kurasakan, saya rindu tapi benci.
  • Susah senang suami dan istri selalu saling menguatkan.
  • Hidup matiku hanya alasannya yaitu kuasa sang Maha Kuasa.
  • Selalu ada solusi di balik persoalan yang tiba dalam hidup kita.
  • Sungguh keji orang itu, bersenang-senang di atas penderitaan
  • Demi suaminya, Dian tersenyum atas kepedihan yang bergotong-royong ia rasakan.
  • Keadaan suka maupun sedih selalu mereka hadapi bersama. 
  • Ada cinta dalam benci yang kau sematkan padaku.
  • Pertemuan itu diwarnai dengan isak tangis bahagia.
  • Selalu ada fasilitas dalam kesulitan akan suatu perjuangan.
  • Dalam hidup dan matiku hanya Kau sajalah yang saya puja.
  • Dikala senang ataupun susah kita kan menghadapi hidup bersama-sama. 

4. Majas Antitesis 

Jenis majas pertentangan yang keempat yaitu majas antitesis. Apa yang dimaksud dengan majas antitesis? Majas ini dicirikan oleh gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan kata-kata yang mempunyai makna yang berlawanan. Jadi, terdapat dua kata yang berlawanan dalam majas ini. Berikut ini contohnya:
  • Banyak sedikitnya hasil yang kita sanggup tidak boleh mengurangi rasa syukur kita terhadap Tuhan.
  • Baik jelek hidup yang kita tempuh yaitu pilihan kita sendiri.
  • Manis pahitnya jalan takdir akan menciptakan banyak warna dalam sejarah kehidupan.
  • Mahal murahnya suatu barang tidak selalu berkaitan dengan kualitas produk tersebut.
  • Surga neraka selalu menjadi fokus utama insan dalam beribadah.
  • Usaha keras tentu saja kuat terhadap sukses gagalnya kita mencapai cita-cita.
  • Jangan hanya menilai seseorang dari tinggi rendah jabatan pekerjaannya.
  • Jauh akrab ongkos naik bus Trans Jakarta tetap Rp 3.700
  • Cepat lambatnya binatang kurban mati tergantung dari tajam tumpulnya golok yang digunakan.
  • Produk kosmetik yang kau gunakan akan mensugesti kasar halusnya
  • Baik jelek budpekerti seorang anak bergantung kepada siapa yang mengasuhnya dari kecil.
  • Tinggi rendahnya nilai rapormu tergantung usahamu berguru selama satu semester.
  • Nyaman tidaknya kau berada di kelas gres tergantung dari proses adapatasimu dengan lingkungan
  • Panjang pendek usia bukan kita yang menentukan.
  • Mulus tidaknya kulit wajahmu tidak kuat terhadap rasa sayangku.
  • Pelamar perusahaan A mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dari yang tua-muda, laki-laki dan perempuan.
  • Antidiskriminasi yaitu usaha untuk menghapus perbedaan status antara orang kulit putih dengan kulit hitam.
  • Baik bawah umur maupun cukup umur semua senang dengan perjalanan itu.
  • Siang malam, dari pagi hingga petang, ia bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
  • Surga atau neraka sangat tergantung pada perbuatan baik atau jelek yang telah dilakukan semasa hidup.  

5. Majas Paradoks

Majas pertentangan yang kelima yaitu majas paradoks. Seperti apa gaya penuturan dari majas ini? Sebagai majas pertentangan, majas paradoks mempertentangkan dua hal yang bergotong-royong sama-sama mengandung suatu kebenaran. Berikut ini contohnya:
  • Hidup Pak Bahrir berlimpah kekayaan, tetapi hatinya kosong.
  • Kemajuan teknologi justru mengakibatkan kemunduran kepedulian sosial masyarakat.
  • Mukanya memang garang tetapi hatinya sangat lembut dan tutur katanya sangat
  • Meski dikeramaian, saya masih merasa kesepian
  • Dalam kemarahannya tersimpan sejuta kasih sayang untuk muris-muridnya.
  • Anak-anak kelas itu sangat nakal namun tetap peduli akan tugas-tugasnya.
  • Kemiskinan semakin menggerogoti kaum lemah dikala para pemimpin itu sibuk dengan kekayaannya.
  • Walaupun rokok tidak baik untuk kesehatan ia tetap diminati oleh sebagian besar kaum laki-laki
  • Rokok tetap diminati sebagian besar warga walaupun berdampak jelek untuk kesehatan.
  • Anak-anak kelas C sangat nakal dan susah diatur, tetapi nilai ulangannya selalu di atas rata-rata.
  • Meskipun seharian ini saya belum mengisi perutku, malam ini saya tidak mencicipi lapar sedikit pun.
  • Usianya boleh renta tetapi semangatnya melebihi semangan para pemuda.
  • Andi merasa kesepian di tengah hiruk pikuknya kota Jakarta.
  • Dibalik keagresifan perilakunya, Wati hanya membutuhkan perhatian.
  • Keramahan yang ia tunjukkan mengandung niat yang buruk.
  • Bagaimana bisa harga barang ini malah turun ketika harga Listrik naik.
  • Di balik kemarahan Ibu, ada kasih sayang dan perhatian yang luar biasa.
  • Dewi selalu menaruh perhatian ekstra di balik sikap cueknya terhadap Bakri.
  • Hidup dalam kemiskinan tidak menghalanginya terus bersyukur kepada Allah.
  • Kecantikan dan kemapanan justru tak membuatnya cepat menemukan jodoh.

6. Majas Ironi

Jenis majas pertentangan yang selanjutnya yaitu majas ironi. Apa yang dimaksud dengan majas ironi? Seperti apa bentuk gaya bahasanya? Dalam kehidupan sehari-hari, sering tidak kita sadari kita telah menggunakan majas ironi. Majas ini gaya penuturannya berbentuk sindiran. Fungsi sindiran ini untuk menjaga perasaan dari sang pendengar atau lawan bicara. Ciri khas dari majas ironi yaitu menggunakan kabalikan dari fakta yang ditambah dengan frase yang mempunyai pertentangan. Berikut ini contohnya:
  • Dono yaitu pegawai yang sangat cinta kebersihan, terlihat meja kerjanya yang penuh dengan sampah.
  • Kuat sekali tanganmu, segelas teh pun kau mengalah untuk mengangkatnya.
  • Tampan sekali waja Rahmat, sampai-sampai tidak ada perempuan yang mau melihatnya.
  • Romi yaitu murid kesayangan semua guru, semua teman-temannya sudah lulus tapi ia masih saja di kelas 5.
  • Rapi sekali kamar kamu, buku bertebaran dimana-mana.
  • Wangi tubuhmu sangat menyengat, apakah tak ada air di rumah?
  • Anak-anak kelas 10 sangat pandai, rata-rata mereka bisa menjawab 3 dari 10 soal dengan benar.
  • Prospek kerja kau sangat bagus, bisa menjual satu unit dari lima unit sasaran penjualan.
  • Banyak sekali porsi makanmu, pantas saja bobot tubuhmu tak pernah naik.
  • Kamarmu luas sekali, saya hingga tidak tahu bisa duduk di sebelah mana.
  • Porsi makanmu banyak sekali, pantas saja badanmu kurus kering begitu.
  • Suaramu sangat merdu sampai-sampai anakmu menangis dikala kau menyanyi.
  • Menakjubkan sekali nilai-nilai rapormu, saya tidak menemukan warna hitam di dalamnya.
  • Makananmu sungguh tiada duanya, saya kapok memakannya.
  • Lukisanmu sangat memukau, persis ibarat lukisan adikku yang dikala ini masih balita.
  • Cuaca siang ini sangat menyejukkan, hingga saya mandi keringat.
  • Teh ini manis sekali, kau niscaya sedang kehabisan gula.
  • Pandai sekali kau memasak, semua kuliner ini rasa garam.
  • Tulisanmu sangat rapi sekali ibarat goresan pena seorang dokter.
  • Sungguh cerdas anak bu Dian, sampai-sampai semua ulangannya tidak ada yang lebih dari angka 10.

7. Majas Litotes

Majas pertentangan yang ketujuh yaitu majas litotes. Seperti apa majas bentuk dari majas ini? Majas litotes yaitu majas yang gaya pengungkapannya menyatakan sesuatu yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan maksud yang sesungguhnya. Ciri khas dalam majas ini yaitu adanya pertentangan makna yang mengakibatkan kesan sikap rendah diri dari pembicara. Berikut ini contohnya:
  • Tubuhku yang renta ini tampaknya tak layak untuk tiba ke perayaan itu.
  • Jika tidak keberatan, pakailah baju lusuh ini untuk sementara waktu.
  • Izinkanlah hamba untuk membantu pekerjaan ini dengan sekuat tenaga.
  • Sudikah engkau menerimaku yang jelek rupa ini?
  • Aku hanyalah orang awam yang ingin berpartisipasi mengungkapkan opini.
  • Kami sangat tersanjung bila Bapak Presiden mau mampir ke gubuk kami.
  • Dari awal Saya cuma iseng-isengan mengikuti audisipencarian talenta ini.
  • Saya masih bocah anabawang kala itu dikala mendirikan bisnis kuliner.
  • Semoga buku-buku yang kami hibahkan sanggup menjadi seberkas cahaya bagi adik-adik.
  • Selamat menikmati sajian yang ala kadarnya ini.
  • Jangan pernah ragu untuk meminta pertolongan orang dungu sepertiku.
  • Mereka tinggal dengan bangga walau hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit.
  • Suara falsku tidak sebanding dengan bunyi penyanyi top dunia.
  • Silakan mampir ke gubuk kami walaupun hanya sebentar.
  • Aku sangat senang jikalau kau berkenan mendapatkan hadiah kecil ini.
  • Semoga pertolongan ini sanggup menjadi seberkas cahaya bagi para korban peristiwa alam.
  • Aku berharap Anda senang dengan jamuan yang ala kadarnya ini.
  • Syukurlah semua orang menyukai kuliner dan minuman kampung ini.
  • Aku berharap kau mau kuantarkan pulang menggunakan motor butut ini.
  • Aku seorang bocah anabawang yang mempunyai mimpi besar.

8. Majas Hiperbola

Jenis majas pertentangan yang terakhir yaitu majas hiperbola. Apa yang dimaksud dengan majas hiperbola? Seperti apa bentuk gaya bahasanya? Majas hiperbola merupakan majas yang menyatakan sesuatu secara berlebih-lebihan atau sengaja melebih-lebihkan sesuatu. Hal-hal yang dilebih-lebihkan tersebut sanggup berupa ukuran, sifat, jumlah, dsb. Majas ini merupakan kebalikan dari majas litotes. Berikut ini contohnya:
  • Kita harus membela agama kita hingga titik darah penghabisan.
  • Suami bekerja tanpa lelah dari pagi hingga pagi lagi.
  • Goyang Pinguin berhasil mengguncang dunia.
  • Sengatan matahari siang ini mengkremasi kulitku.
  • Rumahmu megah ibarat istana di khayangan.
  • Budi telah mengelilingi dunia untuk menemukan kucingnya.
  • Kecantikanmu telah mengalihkan duniaku
  • Kasih Sayangmu sehangat matahari dalam hidupku, terima kasih Ibu.
  • Film-film Korea telah menguncang dunia perfilman Indonesia.
  • Tubuh Dewi kurus kering kerontang tanggapan penyakit kanker yang dideritanya.
  • Ayah bekerja membanting tulang demi menafkahi keluarga.
  • Kecantikan perempuan itu layaknya bidadari surga.
  • Rayuanmu membuatku melambung tinggi ke atas awan.
  • Ayah menangis hingga matanya kering alasannya yaitu ditinggal Ibu.
  • Saya sudah mencarimu hingga keliling dunia, tapi tak juga bertemu.
  • Akan kukejar dirimu meski hingga ke ujung dunia.
  • Saya melihat dengan mata kepalaku sendiri insiden mengenaskan itu.
  • Entah apa yang terjadi padanya, tapi badannya tinggal tulang berbalut kulit.
  • Suara riuh penonton hingga membelah angkasa raya.
  • Doa anak yatim akan bisa menggetarkan langit.
Demikianlah uraian perihal 100+ Contoh Majas Pertentangan dan Pengertian, semoga bermanfaat. 

Sumber http://ilmusiana.blogspot.com/