Faktor Berakhirnya Kekuasaan Voc Di Indonesia
4/ 5 stars - "Faktor Berakhirnya Kekuasaan Voc Di Indonesia" Pada tanggal 31 Deseber 1799 VOC resmi dibubarkan dan pemerintahan VOC di nusantara diambil alih eksklusif oleh pemerintahan Belanda. VOC a...

Faktor Berakhirnya Kekuasaan Voc Di Indonesia



Pada tanggal 31 Deseber 1799 VOC resmi dibubarkan dan pemerintahan VOC di nusantara diambil alih eksklusif oleh pemerintahan Belanda. VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie dibuat pada 2 Maret 1602 dan menerapkan aneka macam kebijakan yang merugikan bagi rakyat nusantara. Ada beberapa penyebab VOC dibubarkan yakni faktor internal dan eksternal.

1. Faktor Internal
a. Terjadi korupsi di semua level tingkatan birokrasi dari mulai pegawai hingga pejabat tinggi VOC. Korupsi ini diakukan dengan aneka macam cara ibarat memotong laba dari hasil dagang, memotong uang kas dan anggaran, mengajukan sasaran setoran di bawah potensi yang konkret aga sanggup ada kelebihan dan masuk kantong pribadi dan melaksanakan pungutan dalam pengangkatan bupati atau kepala desa.

Gubernur Jenderal Johan van Hoorn bahkan dikabarkan berhasil menimbun harta 10 juta gulden dikala kembali ke Belanda di tahun 1709 padahal honor nya hanya 700 gulden saja. Selain itu uang suap diberikan oleh mereka yang ingin masuk jadi karyawan VOC. Kaprikornus jangan heran kalau korupsi kini merajalela di Indonesia lantaran hasil turunan dari VOC dan mendarah daging.

b. Sebagian pegawai VOC ikut serta dalam acara perdagangan rempah-rempah demi kepentingan pribadi, sesuatu hal yang bahwasanya tidak etis, ilegal dan merugikan VOC itu sendiri.
 VOC resmi dibubarkan dan pemerintahan VOC di nusantara diambil alih eksklusif oleh pemerin Faktor Berakhirnya Kekuasaan VOC di Indonesia
Bekas Gedung VOC di Jakarta
c. Perdagangan gelap yang merajalela yang menerobos monopoli perdagangan VOC. Perdagangan gelap ini difasilitasi oleh pejabat-pejabat VOC yang korup.

d. Anggaran biaya untuk para pegawai sangat besar lantaran makin meluasnya kekuasaan VOC. Hal ini tidak seimbang dengan keutungan VOC yang semakin menurun.

e. Biaya perang yang dipakai untuk menanggulangi perlawanan rakyat ibarat perlawanan yang terjadi di Gowa-Makassar. Akibatnya utang VOC menumpuk dengan totalnya 134,7 juta gulden dikala VOC dibubarkan. Semua utang dan kekayaan VOC yang ditinggalkan ibarat kantor, gudang, benteng, kapal dan wilayah kekuasaan di nusantara diambil alih oleh pemerintah Belanda.

f. Adanya persaingan dengan perserikatan dagang lainnya ibarat East Indian Company Inggris dan Compagnie des Indes Prancis, para pejabat dan pegawai VOC yang korup menciptakan persaingan ini tidak sanggup dimenangkan oleh VOC.

g. Pemasukan yang kecil disertai utang menumpuk menyulitkan VOC untuk menumpuk menyulitkan VOC untuk menunjukkan imbal hasil kepada para pemegang saham.

2. Faktor Eksternal
Di tahun 1795, Perancis dibawah Napoleon Bonaparte menguasai Belanda dan mendirikan Republik Bataaf. Sebelumnya di tahun sama atas santunan Prancis, Raja Belanda Willem V digulingkan alias dikudeta oleh kaum republikan Belanda. Belanda pun menjadi republik dan sesudah itu Raja Wilem V menyingkir ke Inggris. Republik gres ini menjadi semacam negara bawahan dari Prancis. Sebagai republik, Belanda menjadi sekutu Prancis dalam gerakan anti monarki untuk melawan Inggris.

Pendudukan ini merupakan pecahan dari impian imperialisme Napoleon Bonaparte menyebarluaskan hasil dan impian Revolusi Prancis ke seluruh negara Eropa yang umumnya masih menganur sistem negara monarki. Perubahan politik ini ikut menghipnotis kebijakan Belanda terhadap VOC. Pemerintah Republik Bataaf memandang apa yang dilakukan VOC bertentangan dengan semangat kesetaraan dan kebebasan. Oleh lantaran itu VOC harus dibubarkan dan terjadi di tahun 1799. Belanda tetap menjadi pecahan Prancis hingga tahun 1813 Prancis menarik seluruh pasukannya dari Belanda akhir kalah perang di Pertempuran Leipzig Oktober 1813.

Gambar: disini