Kata Kata Bijak Kahlil Gibran Perihal Kehidupan
4/ 5 stars - "Kata Kata Bijak Kahlil Gibran Perihal Kehidupan" Kata Kata Bijak Kahlil Gibran Tentang Kehidupan - Nah, untuk memperkenalkan kalian lebih dekat lagi dengan Kahlil Gibran, saya sudah memp...

Kata Kata Bijak Kahlil Gibran Perihal Kehidupan



Kata Kata Bijak Kahlil Gibran Tentang Kehidupan - Nah, untuk memperkenalkan kalian lebih dekat lagi dengan Kahlil Gibran, saya sudah mempersiapkan Kata Kata Bijak Kahlil Gibran Tentang Kehidupan darinya. 

Kahlil Gibran mungin dari kita masih sedikit yang tau wacana orang ini. Siapa sih bahwasanya orang ini? Kahlil Gibran yaitu seorang penulis, penyair dan seniman yang berkebangsaan Amerika serikat, namun beliau lahir di Lebanon. Sebagai seorang penyair, beliau telah membuat banyak karya sastra. 




Karya pertamanya yaitu “The Madman” yang menceritakan wacana persahabatan yang erat. Selain karya sastra, beliau juga sudah membuat banyak kata-kata mutiara/bijak yang ditujukan kepada insan guna sebagai motivasi. Langsung saja kita simak Kata Kata Bijak Kahlil Gibran Tentang Kehidupan dari di bawah ini :

“Kasih sayang dan kekerasan selalu berperang di hati insan mirip malapetaka yang berperang di langit malam yang pekat ini. Tetapi kasih sayang selalu sanggup mengalahkan kekerasan. Karena ia yaitu anugerah Tuhan. Dan ketakutan-ketakutan malam ini akan berlalu dengan datangnya siang”

“Saya akan memberitahukan kepada anda sesuatu yang tidak bisa anda ketahui, makhluk seksual tertinggi di planet ini yaitu para pecinta, penyair, pematung, pelukis, pemusik, yang demikian ini ada semenjak dulu. Dan bagi mereka seks selalu indah dan senantiasa malu”

“Kita hanyalah makhluk hidup, partikel-partikel debu yang beterbangan berputar-putar di dalam kehampaan infinit dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk mengalah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri”

“Di kesunyian ini, kita bisa mengutarakan kerinduan kita, hingga kerinduan itu membawa kita lebih dekat kepada hati Tuhan. Di sini kita bisa mencinta umat insan hingga umat insan membukakan hatinya kepada kita”

“Berkali-kali saya telah membuat pertandingan antara keluhuran pengorbanan dan kebahagiaan pemberontakan untuk temukan mana yang lebih luhur dan lebih indah, namun hingga sekarang saya telah terpaku hanya pada suatu kebenaran dalam seluruh duduk kasus itu, dan kebenaran itu ialah kesetiaan, yang membuat seluruh sikap kita jadi indah dan terhormat”

“Kucintai desa kelahiranku dengan sebagian cintaku untuk negeri, kucintai negeriku dengan sebagian cintaku untuk bumi”

“Perkawinan yaitu penyatuan dua jiwa dalam cinta yang kokoh untuk hapuskan perpisahan. Ia yaitu kesatuan agung yang terpisah roh. Ia yaitu gelang emas dalam sebuah rantai yang permulaannya yaitu sebuah pandangan, dan jadinya yaitu keabadian. Ia yaitu hujan suci yang jatuh dari langit tak bernoda untuk menyuburkan dan memberkati ladang-ladang Alam Illahi”

“Seseorang yang mendapatkan memang tidak menginsafi apa yang diterimanya, tapi seseorang yang memberi dengan nrimo dan menanggung beban dari kesadaran dirinya sendiri, akan menginsafi bahwa apa yang diberikannya dimaksudkan demi cinta persaudaraan, dan ke arah pertolongan yang bersahabat, bukan untuk pemuliaan diri”

“Hidup insan tidak bermula dari dalam kandungan dan tak pernah berakhir di liang kubur. Dan cakrawala yang penuh oleh rembulan dan bintang-bintang ini tidaklah ditinggalkan oleh jiwa yang menyayangi dan roh-roh yang berdasarkan gerak nurani”

“Mereka berkata kepadaku, “Kamu harus menentukan antara kesenangan di dunia ini dan kedamaian di alam abadi nanti. Karena saya tahu dalam hatiku bahwa Sang Pujangga Agung hanya menggubah satu puisi, yang ditulis dengan tepat dan mengalun dengan sempurna”

“Sebagian kita mirip tinta dan sebagian lagi mirip kertas. Dan bila bukan lantaran hitamnya sebagian kita, sebagian kita akan bisu. Dan bila bukan lantaran putihnya sebagian kita, sebagian kita akan buta”
  
“Inspirasi akan selalu bernyanyi, kerana ide tidak pernah menjelaskan”

“Jangan kaukira cinta tiba dari keakraban yang usang dan pendekatan yang tekun. Cinta yaitu kesesuaian jiwa dan bila itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad”

“Jauhkan saya dari insan yang tidak mau menyatakan kebenaran kecuali bila ia berniat menyakiti hati, dan dari insan yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari insan yang mendapatkan penghargaan dengan jalan menyampaikan kesalahan orang lain”

“Jika cinta tidak sanggup mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan tiba Jika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup besar untuk menampung mereka”

“Jika kau menyanyikan lagu wacana keindahan, walau sendirian di puncak gurun, kau akan didengari”

“Jika kau tidak memahami sobat kau dalam semua keadaan, maka kau tidak akan pernah memahaminya hingga bila-bila”

“Jika insan kehilangan sahabatnya, beliau akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya tiba dan menghiburnya. Akan tetapi apabila hati insan kehilangan kedamaiannya, dimanakah beliau akan menemukannya, bagaimanakah beliau akan bisa memperolehnya kembali?”

“Jiwa insan hanyalah cuilan dari lentera yang menyala yang diambil Tuhan dari diri-Nya pada ketika penciptaan”

“Jiwaku, kehidupan itu mirip seekor kuda di malam hari, semakin cepat larinya, semakin dekatlah pagi hari”

“Kalian mempunyai takdir kepastian untuk mencicipi penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan”

“Kata yang paling indah di bibir umat insan yaitu kata 'Ibu', dan panggilan paling indah yaitu 'Ibuku'. Ini yaitu kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati”

“Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyadari akan keabadiannya”

“Kebanyakan penulis menampal pikiran-pikiran mereka yang tidak karuan dengan materi tampalan daripada kamus”

“Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan apabila ia menjadi terlalu arogan untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali dirinya sendiri”

“Kecantikan tidak terletak pada wajah, kecantikan yaitu cahaya di dalam hati”

“Keindahan yaitu sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan yaitu cinta yang tidak memberi namun menerima”

“Kekuatan untuk menyayangi yaitu anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, lantaran kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari insan penuh berkat yang mencinta”

“Kemajuan bukanlah semata-mata perbaikan dari masa silam, kemajuan yaitu bergerak maju menuju masa depan”

“Kematian yaitu simpulan dari belum dewasa bumi. Tetapi bagi jiwa, janjkematian yaitu suatu awal, suatu kemenangan akan kehidupan”

“Kemuliaan bukanlah terletak pada kedudukan yang mulia. Kemuliaan yaitu milik mereka yang menolak kedudukan”

“Kerja yaitu wujud faktual cinta. Bila kita tidak sanggup bekerja dengan kecintaan, tapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah pinjaman dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita”

“Kasihan bangsa yang meminum susu yang ia tidak memerasnya”

“Kasihan bangsa yang mengenakan pakaian yang tidak ditenunnya”

“Lelaki menyayangi dua perempuan : satu yaitu ciptaan imajinasinya, dan yang lain belum lagi dilahirkan”

“Kau sanggup melupakan orang yang tertawa bersamamu, tapi jangan pernah melupakan orang yang telah menangis bersamamu”

“Setiap cowok selalu ingat akan cinta pertamanya dan mengenangnya kembali di lain waktu”

“Sedikit pengetahuan yang berperan bernilai jauh lebih baik dari banyak pengetahuan namun terputus”

“Pandangan pertama kekasih yaitu mirip roh yang bergerak di permukaan air, mengalir menuju syurga dan bumi”

“Sahabatmu yaitu kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa”

“Saat seseorang menirukan mu, janganlah bangga, tapi kau punya tanggung jawab besar untuk mempertanggung jawabkannya”

“Orang yang berjiwa besar mempunyai dua hati, satu hati yang menangis dan yang satu lagi hati yang bersabar”

“Betapa sering saya menyalahkan diriku untuk kejahatan yang tidak saya kerjakan, supaya orang lain merasa lega di hadapanku”

“Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya. Orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya”

“Orang bisa bebas tanpa kebesaran, tapi tak seorang pun sanggup besar tanpa kebebasan” 

“Kedermawanan akan memberi lebih dari yang kau dapat, dan pujian hanya akan menguranginya”

“Beberapa dari kau berkata, "Kegembiraan lebih besar dari kesedihan," namun yang lainnya mengatakan, "Tidak, penderitaanlah yang lebih besar." Tetapi saya berkata kepadamu, bahwa mereka tidak sanggup dipisahkan. Mereka selalu tiba bersama. Ketika salah satunya sedang duduk sendirian di papan mu, ingatlah bahwa yang lain sedang tidur di atas daerah tidurmu”

“Seorang sobat yang jauh kadang kala lebih dekat dari orang yang sudah dekat. Bukankah gunung jauh lebih menakjubkan dan lebih terlihat terang oleh seseorang yang melalui lembah daripada mereka yang menghuni gunung?”

“Semua kata-kata kita hanyalah remah-remah yang jatuh dari pesta pikiran”

“Seni merupakan langkah dari apa yang sudah terlihat terang dan dikenal terhadap sesuatu yang misterius dan tersembunyi”

“Keindahan yaitu menatap keabadian diri sendiri didalam cermin”

“Biarlah tetap ada ruang dalam kebersamaan mu dan biarkan angin nirwana tetap menari di antara kamu. Sayangilah satu sama lain, tetapi jangan membuatnya sebagai ikatan kasih. Biarkan supaya menjadi bahari yang bergerak diantara pantai jiwamu”

“Jika kelangsungan hidupku menimbulkan yang lain binasa, maka janjkematian akan lebih manis dan lebih ku cintai”

“Jika orang lain melukaimu, mungkin kau lupa pernah terluka. Tetapi bila kau melukai dia, kau akan selalu teringat, dan itu akan menjadi beban bagimu”

“Kalau kau mengungkapkan rahasiamu kepada angin, maka kau dihentikan menyalahkan angin lantaran menceritakannya ke pohon”

“Jika hati kau yaitu gunung berapi, bagaimana mungkin kau mengharapkan bunga untuk tumbuh mekar?”

“Pengetahuan memupuk benih kamu, bukan menaburnya”

“Hidup tanpa cinta menyerupai pohon tanpa bunga atau buah”

“Dari penderitaan muncul jiwa-jiwa terkuat, abjad paling besar yang aben bekas luka”

“Kebingungan yaitu awal dari pengetahuan”

“Pemberontakan tanpa kebenaran yaitu mirip mata air di padang pasir yang suram dan gersang”

“Mata insan yaitu mikroskop, yang membuat dunia tampak lebih besar dari sebenarnya”

“Untuk memahami hati dan pikiran seseorang, tidak seharusnya melihat pada apa yang telah dicapai, tetapi pada apa yang ia cita-citakan”

“Percayalah pada mimpi, lantaran di dalamnya tersembunyi gerbang keabadian”

“Kamu yaitu busur, dan belum dewasa mu sebagai panah hidup yang diutus”

“Gairah yaitu gunung api, puncak dimana rumput keraguan tak akan tumbuh”

“Sebagaimana cinta kasih menghidupkan hati insan dengan pedih perih, demikian pula kedunguan mengajarinya jalan kearifan. Pedih perih dan kedunguan mengantarkan harapan agung dan kearifan nan adiluhung, lantaran kearifan infinit tiada mencipta sesuatu yang sia-sia di bawah asuhan matahari”

“Apabila kau melihat seorang pria mabuk katakanlah dalam hatimu, “Barangkali beliau mencoba lari dari sesuatu yang lebih jelek lagi”

“Baru kemarin saya pikir diriku sebuah fragmen bergetar tanpa irama dalam ruang kehidupan. Kini kutahu bahwa akulah ruang, dan semua kehidupan yaitu fragmen-fragmen yang bergerak dalam diriku”

“Manusia diberi kemampuan oleh Tuhan untuk berharap dan berharap, hingga kemudian beliau berharap untuk mengambil kelopak kelalaian dari matanya, sehingga sanggup menyaksikan diri sejati. Dan siapa yang menyaksiakan kebenaran dari kehidupan sejati untuk dirinya, untuk semua insan dan alam semesta”

“Jiwa yang mencapai kesempurnaan bisa bersikap patuh meski akalnya memberontak, dan logika yang paling kacau akan memberontak terhadap apa yang dipatuhi oleh jiwa”

“Kusadari semua yang pernah terjadi, bahwa kendala untuk berdekatan denganmu muncul dari kekerdilan dan ketakutan dalam diriku”

“Kesunyian menyimpan semua yang ingin kita katakan dengan kasih sayang, semangat, dan dengan iman. Dan kesunyian, kalau tidak mengangkat doa-doa kepada Tuhan, akan membawanya ke mana pun kita inginkan”

“Orang-orang berkata, bila ada yang sanggup memahami dirinya sendiri, ia akan sanggup memahami semua orang. Tapi saya berkata, bila ada yang menyayangi orang lain, ia sanggup mempelajari sesuatu wacana dirinya sendiri”

“Generasi mendatang akan mencar ilmu kesetaraan dari kemiskinan dan mencar ilmu cinta dari kesengsaraan”

“Kematian paling menyakitkan menyerupai nabi yang tidak dihormati dalam negerinya sendiri atau layaknya penyair yang menjadi orang asing diantara bangsanya”

“Keraguan yaitu rasa sakit lantaran kesepian untuk mengetahui bahwa iman yaitu saudara kembarnya. Berlebihan yaitu kebenaran yang telah kehilangan kesabarannya”

“Iman yaitu pengetahuan dalam hati, di luar jangkauan bukti”

“Iman yaitu sebuah oasis di jantung yang tidak akan pernah dijangkau oleh segerombolan pikiran”

“Hidup dan mati yaitu satu, layaknya sungai dan bahari yang jua satu”

“Persahabatan akan selalu menjadi tanggung jawab yang manis, tidak pernah menunggu kesempatan”

“Cinta tidak mempunyai dan tidak akan dimiliki, lantaran cinta telah cukup bagi cinta itu sendiri”

“Cinta tidak tahu kedalamannya sendiri hingga pada waktu pemisahan”

“Saya lebih suka menjadi pemimpi di antara mereka yang hina dengan visi untuk direalisasikan daripada menjadi tuan di antara mereka yang tidak mempunyai impian dan keinginan” “Pikiran kita bagai spons, hati kita sungai. Bukankah aneh kebanyakan dari kita lebih senang mengisap bukannya mengalir?”

“Jika seseorang menertawaimu, kau bisa mengasihinya. Tetapi bila kau menertawainya kau mungkin tidak akan bisa memaafkan dirimu”

“Jika seseorang menyakitimu, kau bisa melupakan sakitnya. Tetapi bila kau menyakiti dia, kau akan selalu ingat. Sebab, sesungguhnya orang lain itu cuilan diri kau yang paling sensitif dalam badan lain”

“Kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi saya tidak membuangnya hingga saya mendengar bunyi cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang”

“Apabila cinta memanggilmu, ikutilah beliau walau jalannya berliku-liku. Dan, pabila sayapnya merangkulmu, pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu”

“Ada orang menyampaikan padaku, "Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan." Kujawab,"Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan beliau dan ajaklah berbicara wacana kebebasan”

“Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan. Kerana saya tidak akan berdiri membisu sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu”

“Aku berjalan selalu di pantai ini. Antara pasir dan buih, air pasang bakal menghapus jejakku. Dan topan menyembur hilang buih putih. Namun lautan dan pantai akan tinggal abadi”

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, mirip kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, mirip aba-aba yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”

“Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, semenjak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini yaitu takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita”

“Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tetapi saya menyedari kebodohanku itu, dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku”

“Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan watu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya”

“Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi sanggup menyanyikan lagu kegembiraan bersama hati-hati yang gembira”

“Ketika kita beralih satu sama lain demi sebuah nasihat, kita mengurangi jumlah musuh kita”

“Kemarin hanyalah ingatan hari ini, dan besok yaitu impian hari ini”

“Apa yang telah kucintai laksana seorang anak sekarang tak henti-hentinya saya mencintai. Dan, apa yang kucintai kini, akan kucintai hingga simpulan hidupku, lantaran cinta ialah semua yang sanggup kucapai, dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya”

“Apakah nyanyian bahari berakhir di pantai atau dalam hati-hati mereka yang mendengarnya?”

“Banyak di antara yang kalian menderita yaitu pilihan kalian sendiri. Obat pahit kehidupan supaya insan sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal dan tanpa bicara”

“Bekerja dengan rasa cinta, berarti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri, dengan diri orang lain dan kepada Tuhan. Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu? Bekerja dengan cinta bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seakan-akan kekasihmu yang akan memakainya kelak”

“Belajar yaitu memelihara benih namun tidak memberimu benih dari dirinya”

“Bila dua orang perempuan berbicara, mereka tidak menyampaikan apa-apa. Tetapi bila seorang saja yang berbicara, beliau akan membuka semua tabir kehidupannya”

“Cinta yaitu satu-satunya kebebasan di dunia, lantaran cinta itu membangkitkan semangat, hukum-hukum kemanusiaan dan tanda-tanda alami pun tak bisa mengubah perjalanannya”

“Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada ketika perpisahan pun tiba. Dan ketika tangan pria menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian”

“Cinta yang dibasuh oleh airmata, akan tetap indah dan suci selamanya”

“Di dalam hasrat manusia, ada kekuatan kerinduan yang mengubah kabut dalam diri kita menjadi matahari”

“Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih. Dan beliau pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya ketika hati lupa dan mencarinya ketika jiwa memerlukan kedamaian”

“Dirimu terdiri dari dua, satu membayangkan ia mengetahui dirinya dan yang satu lagi membayangkan bahawa orang lain mengetahui ia”

“Harta benda yang tak punya batas, membunuh insan perlahan dengan kepuasan yang berbisa. Kasih sayang membangunkannya dan pedih peri nestapa membuka jiwanya”

“Hidup yaitu kegelapan bila tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta keinginan yaitu buta, bila tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan yaitu hampa bila tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia bila tidak disertai cinta”

Engkau dibisiki bahawa hidup yaitu kegelapan Dan dengan penuh ketakutan Engkau sebarkan apa yang telah dituturkan padamu penuh kebimbangan

Kuwartakan padamu bahawa hidup yaitu kegelapan bila tidak diselimuti oleh kehendak Dan segala kehendak akan buta bila tidak diselimuti pengetahuan Dan segala macam pengetahuan akan kosong bila tidak diiringi kerja Dan segala kerja hanyalah kehampaan kecuali disertai cinta

Maka bila engkau bekerja dengan cinta Engkau sesungguhnya tengah menambatkan dirimu Dengan wujudnya kamu, wujud insan lain Dan wujud Tuhan.

Dan bila engkau bertanya, bagaimanakah wacana Waktu?…. Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu berdasarkan jam dan musim.

Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu yaitu kesadaran akan kehidupan nan abadi, Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari yaitu harapan.


Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya? Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang? Tapi bila di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap ekspresi dominan merangkum semua ekspresi dominan yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
    
Dan bila berkata, berkatalah kepada saya wacana kebenaran persahabatan. Sahabat yaitu kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

Dan beliau pulalah naungan dan pendianganmu. Karena kau menghampirinya ketika hati lapa dan mencarinya ketika jiwa butuh kedamaian. Bila beliau bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; lantaran tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu. Jika beliau harus tahu ekspresi dominan surutmu, biarlah beliau mengenal pula ekspresi dominan pasangmu. Gerangan apa teman itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu! Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu. Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria mengembangkan kebahagiaan. Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati insan menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.